Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Situbondo Fitrianto mengemukakan telah mengundang calon bupati petahana Yoyok Mulyadi dan Kabag Humas Pemkab Situbondo untuk klarifikasi dugaan pelanggaran kampanye pilkada.
Pemanggilan Yoyok Mulyadi oleh Bawaslu Kabupaten Situbondo ini berkaitan tayangan iklan cukai tembakau yang memuat gambar/foto calon bupati petahana itu di salah satu media cetak.
"Pada Selasa (13/10) kemarin dan hari ini (cabup petahana) tidak hadir, yang hadir untuk dimintai klarifikasi terkait dugaan pelanggaran pilkada tersebut hanya Bagian Humas Pemkab Situbondo," ujar Koordinator Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Fitriyanto Kabupaten Situbondo Fitriyanto saat dihubungi di Situbondo, Rabu.
Ia mengemukakan bahwa pada hari ini sebenarnya juga telah mengundang cabup petahana Yoyok Mulyadi untuk dimintai klarifikasi berkenaan dengan tayangan iklan cukai tembakau atau DBHCT yang memuat fotonya pada 6 Oktober 2020 di salah satu media cetak.
"Hingga hari ini kami terus mendalaminya dan tentu membutuhkan klarifikasi dari yang bersangkutan," tuturnya.
Sebelumnya, pada Selasa (13/10), tim kuasa hukum pasangan calon bupati dan calon wakil bupati nomor urut dua itu mendatangi kantor Bawaslu dan menyampaikan bahwa cabup petahana Yoyok Mulyadi tidak bisa hadir karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan.
"Pak Yoyok tidak bisa hadir karena dua hal, yakni undangan Bawaslu cacat formil karena tidak mencantumkan dugaan pelanggaran apa, dan ada acara yang tidak bisa ditinggalkan," kata Zainuri Ghazali, tim kuasa hukum cabup Yoyok Mulyadi.
Zainuri mengaku kecewa dengan Bawaslu Situbondo karena undangan yang tercantum berstatus terlapor, padahal Yoyok Mulyadi tidak tahu menahu soal iklan cukai rokok yang menyertakan fotonya bersama Bupati Situbondo Dadang Wigiarto.
"Pak Yoyok sama sekali tidak bersalah. Iklan cukai itu berdasarkan keterangan Humas Pemkab Situbondo sudah sepakat dengan salah satu media cetak akan ditayangkan pada 21 September, saat pak Yoyok belum ambil cuti," katanya.
Sebelumnya, Yoyok Mulyadi menjabat sebagai Wakil Bupati Situbondo dan 23 September 2020 ditetapkan sebagai calon bupati berpasangan dengan Abu Bakar Abdi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Pemanggilan Yoyok Mulyadi oleh Bawaslu Kabupaten Situbondo ini berkaitan tayangan iklan cukai tembakau yang memuat gambar/foto calon bupati petahana itu di salah satu media cetak.
"Pada Selasa (13/10) kemarin dan hari ini (cabup petahana) tidak hadir, yang hadir untuk dimintai klarifikasi terkait dugaan pelanggaran pilkada tersebut hanya Bagian Humas Pemkab Situbondo," ujar Koordinator Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Fitriyanto Kabupaten Situbondo Fitriyanto saat dihubungi di Situbondo, Rabu.
Ia mengemukakan bahwa pada hari ini sebenarnya juga telah mengundang cabup petahana Yoyok Mulyadi untuk dimintai klarifikasi berkenaan dengan tayangan iklan cukai tembakau atau DBHCT yang memuat fotonya pada 6 Oktober 2020 di salah satu media cetak.
"Hingga hari ini kami terus mendalaminya dan tentu membutuhkan klarifikasi dari yang bersangkutan," tuturnya.
Sebelumnya, pada Selasa (13/10), tim kuasa hukum pasangan calon bupati dan calon wakil bupati nomor urut dua itu mendatangi kantor Bawaslu dan menyampaikan bahwa cabup petahana Yoyok Mulyadi tidak bisa hadir karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan.
"Pak Yoyok tidak bisa hadir karena dua hal, yakni undangan Bawaslu cacat formil karena tidak mencantumkan dugaan pelanggaran apa, dan ada acara yang tidak bisa ditinggalkan," kata Zainuri Ghazali, tim kuasa hukum cabup Yoyok Mulyadi.
Zainuri mengaku kecewa dengan Bawaslu Situbondo karena undangan yang tercantum berstatus terlapor, padahal Yoyok Mulyadi tidak tahu menahu soal iklan cukai rokok yang menyertakan fotonya bersama Bupati Situbondo Dadang Wigiarto.
"Pak Yoyok sama sekali tidak bersalah. Iklan cukai itu berdasarkan keterangan Humas Pemkab Situbondo sudah sepakat dengan salah satu media cetak akan ditayangkan pada 21 September, saat pak Yoyok belum ambil cuti," katanya.
Sebelumnya, Yoyok Mulyadi menjabat sebagai Wakil Bupati Situbondo dan 23 September 2020 ditetapkan sebagai calon bupati berpasangan dengan Abu Bakar Abdi.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020