Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Kediri, Jawa Timur, meminta masyarakat terutama di Kota Kediri, Jawa Timur, untuk tetap waspada ancaman pandemi COVID-19 kendati saat ini daerah itu sudah masuk zona kuning.

"Ini unpredictable, dua hari tidak ada, tiba-tiba naik lima, turun tiga. Artinya, sampai sekarang tren untuk COVID-19 unpredictable (tidak dapat diprediksi). Masyarakat harus tetap waspada dengan ini," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Kediri dr Fauzan Adima di Kediri, Rabu.

Ia mengatakan saat ini status risiko Kota Kediri adalah zona kuning. Namun, ia tetap meminta masyarakat untuk tidak terlena dengan tetap menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran COVID-19, dengan selalu mengenakan masker, rajin cuci tangan dan jaga jarak.

Hingga kini, lanjut dia, untuk aktivitas kegiatan belajar mengajar juga masih belum ada perbincangan lagi untuk aktif masuk sekolah.

"Saat ini zona kuning. Sampai saat ini belum ada perbincangan lagi (sekolah masuk aktif)," kata Fauzan yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto mengatakan hingga kini untuk aktivitas belajar mengajar di sekolah wilayah Kota Kediri masih belum dibuka secara resmi.

"Belum (dibuka resmi). Itu (pelajar masuk sekolah) yang ada hambatan kesulitan jadi mereka konsultasi ke sekolah. Itu juga tidak apa, karena murni mereka (pelajar) kesulitan," kata Siswanto.

Pemkot Kediri hingga kini juga giat menyosialisasikan penggunaan masker. Pemkot juga membagikan masker gratis untuk warga.

Sebelumnya, pemkot memberdayakan para perajin tenun ikat, yang merupakan kain tenun khas dari Kota Kediri untuk membuat masker, lalu dibeli oleh pemkot dan diberikan untuk masyarakat. Dengan begitu, roda perekonomian perajin kain di Kota Kediri juga masih tetap bergerak.

Di Kota Kediri, hingga Rabu (14/10), kasus COVID-19 yang terdata mencapai 213 orang. Dari jumlah itu, 17 orang masih dirawat, 14 orang masih dipantau, 171 orang sudah dinyatakan sembuh dan 11 lainnya meninggal dunia. 
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020