Badan Penanggulangan Bencana Daerah ,(BPBD) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat sedikitnya ada 13 dusun dari enam desa di lima kecamatan mengalami kesulitan air bersih pada musim kemarau tahun ini.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah terdampak kekeringan ini, BPBD setempat telah mendistribusikan air bersih ke lokasi terdampak yang tersebar di lima kecamatan itu.

"Pendistribusian air bersih ke wilayah terdampak kekeringan dilakukan secara bergantian. Ada dua armada truk tangki yang dilibatkan dalam pendistribusian ini, dan itu terus secara bergiliran menyuplai air bersih," ujar Kepala Pelaksana BPBD Situbondo Prio Andoko saat dihubungi di Situbondo, Rabu.

Karena armada pendistribusian air bersih hanya ada dua unit, maka dari enam titik pendistribusian dilakukan setiap tiga hari sekali setiap wilayah terdampak.

Pendistribusian air bersih itu tidak ada batasan waktu. Selama masih musim kemarau maka BPBD akan terus menyuplai air bersih hingga memasuki musim hujan.

"Selama masyarakat masih membutuhkan maka kami dati BPBD akan terus menyuplai air ke masyarakat. Untuk mendapatkan suplai air bersih cukup melapor ke desa dan diteruskan ke kecamatan, kemudian ditindaklanjuti oleh BPBD," tuturnya.

Prio menjelaskan, ada beberapa kriteria daerah yang dapat disuplai air bersih, di antaranya akses jalan, keberadaan tandon air serta jumlah kebutuhan air bersih.

"Jika ada wilayah yang membutuhkan air bersih, cukup lapor ke desa kemudin akan kami survei lokasinya, karena yang terpenting itu akses jalan," katanya.

Pada Selasa (13/10) kemarin, BPBD mendistribusikan air bersih ke dua wilayah terdampak kekeringan, di antaranya Dusun Jambaran Tengah dan Timur, Desa Plalangan, Kecamatan Sumbermalang. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020