Para pengurus takmir masjid dan pengurus organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam di Kota Blitar, Jawa Timur, melakukan deklarasi mendukung penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 secara damai dan akan memerangi hoaks.
"Pada saat ini kegiatannya adalah doa bersama untuk mendoakan pelaksanaan pilkada di Kota Bltiar bisa berjalan dengan baik, mendapatkan rida Allah SWT, dan yang penting bisa memlih pemimpin yang amanat bisa membawa Kota Blitar menjadi kota 'baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur'," kata panitia acara tersebut KH Subakir di Blitar, Senin malam.
Dalam acara itu, selain dihadiri pengurus masjid se-Kota Blitar, juga pengurus ormas Islam, perwakilan Polresta Blitar, KPU Kota Blitar, Bawaslu Kota Blitar, dan sejumlah tamu undangan lainnya. Acara itu digelar di Masjid Agung Kota Blitar.
Kegiatan tersebut diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, selanjutnya istighatsah bersama. Setelah selesai, dilakukan pembacaan deklarasi yang diikuti oleh seluruh peserta yang hadir.
Setelah selesai deklarasi, juga diteruskan dengan penandatanganan deklarasi yang dilakukan perwakilan dari pimpinan yang hadir.
Isi deklarasi itu bahwa pengurus takmir masjid dan pengurus organisasi kemasyarakatan Islam se-Kota Blitar akan menggunakan hak pilih dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar, berperan aktif dalam pilkada yang damai, demokratis, berintegritas dan beradab.
Selain itu, juga berperan aktif untuk memerangi hoaks, SARA, dan politik uang. Ikut serta menjaga kerukunan internal dan umat beragama serta menjaga kedamaian Kota Blitar dan keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"Kami deklarasi agar pelaksanaan pilkada berlangsung damai," kata KH Subakir yang juga Ketua MUI Kota Blitar tersebut.
Dalam kegiatan itu, juga tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Seluruh peserta yang hadir menerapkan jaga jarak, mengenakan masker, dan cuci tangan.
Di Kota Blitar, pilkada akan diikuti dua pasangan calon kepala daerah, yakni petahana Wali Kota Blitar Santoso yang bergandengan dengan calon Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario serta pasangan Henry Pradipta Anwar-Yasin Hermanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Pada saat ini kegiatannya adalah doa bersama untuk mendoakan pelaksanaan pilkada di Kota Bltiar bisa berjalan dengan baik, mendapatkan rida Allah SWT, dan yang penting bisa memlih pemimpin yang amanat bisa membawa Kota Blitar menjadi kota 'baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur'," kata panitia acara tersebut KH Subakir di Blitar, Senin malam.
Dalam acara itu, selain dihadiri pengurus masjid se-Kota Blitar, juga pengurus ormas Islam, perwakilan Polresta Blitar, KPU Kota Blitar, Bawaslu Kota Blitar, dan sejumlah tamu undangan lainnya. Acara itu digelar di Masjid Agung Kota Blitar.
Kegiatan tersebut diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, selanjutnya istighatsah bersama. Setelah selesai, dilakukan pembacaan deklarasi yang diikuti oleh seluruh peserta yang hadir.
Setelah selesai deklarasi, juga diteruskan dengan penandatanganan deklarasi yang dilakukan perwakilan dari pimpinan yang hadir.
Isi deklarasi itu bahwa pengurus takmir masjid dan pengurus organisasi kemasyarakatan Islam se-Kota Blitar akan menggunakan hak pilih dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar, berperan aktif dalam pilkada yang damai, demokratis, berintegritas dan beradab.
Selain itu, juga berperan aktif untuk memerangi hoaks, SARA, dan politik uang. Ikut serta menjaga kerukunan internal dan umat beragama serta menjaga kedamaian Kota Blitar dan keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"Kami deklarasi agar pelaksanaan pilkada berlangsung damai," kata KH Subakir yang juga Ketua MUI Kota Blitar tersebut.
Dalam kegiatan itu, juga tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Seluruh peserta yang hadir menerapkan jaga jarak, mengenakan masker, dan cuci tangan.
Di Kota Blitar, pilkada akan diikuti dua pasangan calon kepala daerah, yakni petahana Wali Kota Blitar Santoso yang bergandengan dengan calon Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario serta pasangan Henry Pradipta Anwar-Yasin Hermanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020