Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, berhasil mendapatkan Destana Award 2020, yakni Kelurahan Betet, Kecamatan Pesantren, sebagai kelurahan tangguh bencana kategori utama.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan Kelurahan Betet berhasil meraih kelurahan tangguh bencana. Masyarakat di Kelurahan Betet sebelumnya telah diberikan edukasi mengenai tangguh bencana, sehingga mereka sadar yang harus dilakukan jika terjadi bencana.

"Alhamdulillah, Kota Kediri mendapatkan penghargaan Destana Award dari Provinsi Jatim tingkat utama. Kami mengucapkan terima kasih kepada BPBD Kota Kediri yang sudah membuat kelurahan tangguh bencana serta telah mengedukasi seluruh masyarakat bersama dengan tiga pilar, karang taruna, dan semua unsur yang ada di Kelurahan. Ibu-ibu juga diajari terkait dapur umum dan lainnya," katanya di Kediri, Senin.

Wali Kota yang akrab disapa Mas Abu ini berharap dengan diraihnya penghargaan ini, edukasi mengenai tangguh bencana akan lebih luas lagi ke kelurahan-kelurahan yang lain. Hal tersebut sangat penting karena bencana bisa terjadi kapan saja.

"Jadi ini penting bagi kita maupun putra-putri kita juga harus paham terkait hal ini. Di Kota Kediri ini tipikal bencananya juga macam-macam. Ada angin puting beliung, gempa, erupsi Kelud (Gunung Kelud 1.731 meter di atas permukaan laut) dulu juga pernah ada. Nah ke depan kalaupun nanti kita ada cobaan dalam betuk bencana kita akan lebih kuat lagi. Kita akan sigap lagi serta saling bantu membantunya akan lebih baik lagi," kata dia berharap.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Kediri Syamsul Bahri menambahkan kelurahan tangguh bencana merupakan kelurahan yang mampu secara mandiri apabila terjadi bencana di wilayahnya. Ketangguhan ini meliputi pengetahuan, kemampuan menyelamatkan diri, dan kepedulian kepada sesama.

"Karena menurut survei orang yang selamat dari bencana itu ditolong oleh petugas BPBD itu cuma 2 persen. Kemudian 35 persen itu adalah ditolong oleh dirinya sendiri. Sisanya sekian persen itu adalah dari masyarakat sendiri. Nah itu yang dimaksud tangguh. Jadi kalau terjadi bencana itu petugas penolong menurut survei itu partisipasinya hanya 2 persen karena mereka berjauhan," kata Syamsul.

Ia mencontohkan, ketika terjadi bencana di suatu wilayah dan jauh tempatnya, yang bisa menyelamatkan adalah ketangguhan mereka.

"Dan itu sudah terwujud Alhamdulillah menurut penilaian tim dari Provinsi Jawa Timur kita sudah layak untuk mendapatkan penghargaan sebagai kelurahan tangguh bencana kategori utama," ujar dia.

Syamsul juga menambahkan ada beberapa keunggulan di Kelurahan Betet, Kota Kediri, seperti memiliki peralatan yang lengkap untuk pemadam kebakaran dan setiap RT sudah pernah mengikuti pelatihan memadamkan kebakaran. PKK, Muslimat dan organisasi NU di kelurahan itu juga sudah mampu untuk mengelola dapur umum.

"Jadi mereka punya roda tiga pemadam kebakaran. Di Kelurahan Betet itu rawan terjadi kebakaran lahan. Kesiapsiagaan mereka sudah terlatih. Jadi kalaupun ada bencana mereka sudah terlatih," ujar dia.

Pada Destana Award 2020 kategori utama, selain Kota Kediri juga terdapat tiga daerah lain yang meraihnya, yakni Desa Blongko, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, lalu Desa ,Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, dan Desa Prodo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan.

Kelurahan Betet, Kota Kediri menjadi satu-satunya kelurahan di Jawa Timur yang mendapat kategori utama. Penghargaan tersebut diberikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang diterima oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.

Destana Award 2020 tersebut diberikan bersamaan dengan peringatan Hari Jadi ke-75 Provinsi Jawa Timur di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020