Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mendapatkan penghargaan sebagai Pembina Agent of Change (AoC) Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) terbaik se-Provinsi Jawa Timur.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri Senin mengemukakan dirinya memiliki kekhawatiran kepada anak-anak mengenai penggunaan obat-obatan di masyarakat yang terkadang sembarangan.
"Kadang-kadang masyarakat menggunakan obat secara sembarangan khususnya obat antibiotik. Alhamdulillah Dinas Kesehatan membuat pembinaan agent of change untuk 'Gema Cermat'. Ini pun dibawahi oleh apoteker yang ada di Kota Kediri, artinya paling tidak kami sudah bergerak untuk menyadarkan masyarakat agar menggunakan obat-obatan secara bijak. Kalau sembarangan, khawatir anak kecil dosisnya sudah tinggi," katanya.
Pihaknya juga berterimakasih dengan penghargaan yang diberikan tersebut, dan hal ini merupakan kerjasama dari berbagai pihak. Dengan diraihnya penghargaan tersebut, dirinya berharap akan muncul inovasi-inovasi baru untuk terus mengedukasi masyarakat.
"Alhamdulillah hari ini kami dapat penghargaan dari Provinsi Jawa Timur. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dinas kesehatan maupun masyarakat dan yang terpenting adalah agent of change-nya. Mudah-mudahan membawa dampak positif. Dan khususnya bisa mengedukasi masyarakat agar masyarakat kita lebih baik lagi kehidupannya," kata Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Fauzan Adima mengatakan bahwa Kota Kediri dapat meraih penghargaan ini karena langkah-langkah untuk memasyarakatkan atau sosialisasi kepada masyarakat agar menggunakan obat secara cerdas itu sangat masif, mulai dari setiap Puskesmas mempunyai program inovasi, dari dinas kesehatan juga memberikan pelatihan kepada semua apoteker di Kota Kediri, sehingga apoteker dan Puskesmas bersama-sama memasyarakatkan atau menyosialisasikan kepada masyarakat untuk menggunakan obat secara cerdas.
"Contohnya jangan menggunakan antibiotik secara sembarangan, cara menyimpan obat. Nah ini gerakan yang sangat masif di Kota Kediri sehingga dapat penghargaan ini," kata dr Fauzan.
Ke depan dr Fauzan mengatakan Dinas Kesehatan Kota Kediri akan membuat inovasi mengenai "Gema Cermat" yang telah berjalan di Kota Kediri sejak 2017.
"Kami akan berinovasi dengan cara pembuangan obat-obat di rumah tangga yang kedaluwarsa. Lalu bagaimana menggunakan toga (tanaman obat keluarga) secara maksimal dan ketiga penggunaan obat secara rasional. Masyarakat akan kami buatkan semacam saluran informasi sehingga masyarakat bisa mengakses semuanya dan bisa konsultasi secara gratis tentang obat-obatan di Kota Kediri," kata Fauzan.
Penghargaan dalam rangka Hari Jadi ke-75 Provinsi Jatim di Surabaya tersebut diserahkan secara langsung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya.
Gubernur Khofifah mengatakan sangat banyak program terkait dengan dampak sosial ekonomi COVID-19. Hal tersebut dikomandani langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.
"Mungkin dengan keberseiringan kami menyapa mereka yang terdampak COVID-19, baik yang terdampak sosial maupun terdampak ekonomi mungkin itu sangat memberikan penguatan. Dan mereka merasa bahwa saya tidak sendirian dan orang lain ternyata peduli dengan kondisi saya. Ini sangat penting sekali kita tidak hanya membutuhkan economic recovery tapi psychosocial recovery. Format-format seperti ini membutuhkan sapaan langsung," kata Gubernur Jatim.
Selain Kota Kediri, juga terdapat beberapa daerah yang meraih penghargaan. Di antaranya, penghargaan Open Defection Free (ODF) 2020 diraih oleh Kabupaten Gresik dan penghargaan Universal Health Coverage (UHC) diraih oleh Kabupaten Bojonegoro.
Lalu penghargaan Task Force Kemanusiaan Kantin ITS pada program pendampingan keluarga pasien COVID-19 diraih oleh Radian Jadid, penghargaan relawan dokter diraih oleh dr Nur Afifah Destianzar Ali dan penghargaan relawan perawat diraih oleh Ahmad Rofiq Singgih Surya Medani.
Dalam kegiatan tersebut, selain dihadiri Gubernur Jatim, juga Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Emil Dardak, Puteri Indonesia 2020 yang berasal dari Jawa Timur Rr Ayu Maulida Putri serta tamu undangan lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri Senin mengemukakan dirinya memiliki kekhawatiran kepada anak-anak mengenai penggunaan obat-obatan di masyarakat yang terkadang sembarangan.
"Kadang-kadang masyarakat menggunakan obat secara sembarangan khususnya obat antibiotik. Alhamdulillah Dinas Kesehatan membuat pembinaan agent of change untuk 'Gema Cermat'. Ini pun dibawahi oleh apoteker yang ada di Kota Kediri, artinya paling tidak kami sudah bergerak untuk menyadarkan masyarakat agar menggunakan obat-obatan secara bijak. Kalau sembarangan, khawatir anak kecil dosisnya sudah tinggi," katanya.
Pihaknya juga berterimakasih dengan penghargaan yang diberikan tersebut, dan hal ini merupakan kerjasama dari berbagai pihak. Dengan diraihnya penghargaan tersebut, dirinya berharap akan muncul inovasi-inovasi baru untuk terus mengedukasi masyarakat.
"Alhamdulillah hari ini kami dapat penghargaan dari Provinsi Jawa Timur. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dinas kesehatan maupun masyarakat dan yang terpenting adalah agent of change-nya. Mudah-mudahan membawa dampak positif. Dan khususnya bisa mengedukasi masyarakat agar masyarakat kita lebih baik lagi kehidupannya," kata Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Fauzan Adima mengatakan bahwa Kota Kediri dapat meraih penghargaan ini karena langkah-langkah untuk memasyarakatkan atau sosialisasi kepada masyarakat agar menggunakan obat secara cerdas itu sangat masif, mulai dari setiap Puskesmas mempunyai program inovasi, dari dinas kesehatan juga memberikan pelatihan kepada semua apoteker di Kota Kediri, sehingga apoteker dan Puskesmas bersama-sama memasyarakatkan atau menyosialisasikan kepada masyarakat untuk menggunakan obat secara cerdas.
"Contohnya jangan menggunakan antibiotik secara sembarangan, cara menyimpan obat. Nah ini gerakan yang sangat masif di Kota Kediri sehingga dapat penghargaan ini," kata dr Fauzan.
Ke depan dr Fauzan mengatakan Dinas Kesehatan Kota Kediri akan membuat inovasi mengenai "Gema Cermat" yang telah berjalan di Kota Kediri sejak 2017.
"Kami akan berinovasi dengan cara pembuangan obat-obat di rumah tangga yang kedaluwarsa. Lalu bagaimana menggunakan toga (tanaman obat keluarga) secara maksimal dan ketiga penggunaan obat secara rasional. Masyarakat akan kami buatkan semacam saluran informasi sehingga masyarakat bisa mengakses semuanya dan bisa konsultasi secara gratis tentang obat-obatan di Kota Kediri," kata Fauzan.
Penghargaan dalam rangka Hari Jadi ke-75 Provinsi Jatim di Surabaya tersebut diserahkan secara langsung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya.
Gubernur Khofifah mengatakan sangat banyak program terkait dengan dampak sosial ekonomi COVID-19. Hal tersebut dikomandani langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.
"Mungkin dengan keberseiringan kami menyapa mereka yang terdampak COVID-19, baik yang terdampak sosial maupun terdampak ekonomi mungkin itu sangat memberikan penguatan. Dan mereka merasa bahwa saya tidak sendirian dan orang lain ternyata peduli dengan kondisi saya. Ini sangat penting sekali kita tidak hanya membutuhkan economic recovery tapi psychosocial recovery. Format-format seperti ini membutuhkan sapaan langsung," kata Gubernur Jatim.
Selain Kota Kediri, juga terdapat beberapa daerah yang meraih penghargaan. Di antaranya, penghargaan Open Defection Free (ODF) 2020 diraih oleh Kabupaten Gresik dan penghargaan Universal Health Coverage (UHC) diraih oleh Kabupaten Bojonegoro.
Lalu penghargaan Task Force Kemanusiaan Kantin ITS pada program pendampingan keluarga pasien COVID-19 diraih oleh Radian Jadid, penghargaan relawan dokter diraih oleh dr Nur Afifah Destianzar Ali dan penghargaan relawan perawat diraih oleh Ahmad Rofiq Singgih Surya Medani.
Dalam kegiatan tersebut, selain dihadiri Gubernur Jatim, juga Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Emil Dardak, Puteri Indonesia 2020 yang berasal dari Jawa Timur Rr Ayu Maulida Putri serta tamu undangan lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020