Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuwangi Mujiono akhirnya dinyatakan sembuh dari COVID-19 dan kembali bekerja setelah menjalani isolasi di RSUD Blambangan dan isolasi mandiri.

Sekda Mujiono dinyatakan terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19 pada 3 September 2020 dan dinyatakan sembuh sesuai surat keterangan dokter spesialis paru RSUD Blambangan Banyuwangi yang dikeluarkan pada 15 September 2020.

"Kami mengimbau masyarakat patuhi protokol kesehatan agar terhindar dari COVID-19. Pakai masker, cuci tangan dengan sabun dan jaga jarak, jauhi kerumunan. Ini yang harus dilakukan agar tidak tertular COVID-19," kata Sekda Mujiono di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.

Mujiono menyatakan bersyukur kini sudah sembuh dari COVID-19 sehingga bisa mulai menjalani aktivitas secara normal dan terhitung mulai hari ini sudah mulai masuk kerja.

Sekda Mujiono menceritakan saat divonis positif terpapar COVID-19, dirinya hanya merasa demam dan saat itu suhu badannya berkisar 38 derajat. Akhirnya, ia langsung berobat ke rumah sakit dan ketika dites usap diketahui jika dirinya positif COVID-19.

"Hanya terasa panas saja tubuh saya, saat dinyatakan positif saya langsung di karantina di RSUD Blambangan Banyuwangi," tuturnya.

Sekda Mujiono menjalani perawatan dan isolasi di RSUD Blambangan selama kurang lebih empat hari, setelah itu melanjutkan isolasi mandiri di rumah karena secara klinis kondisinya sudah baik.

"Saya di rumah sakit empat hari. Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu malam saya pulang ke rumah, isolasi mandiri," ujarnya.

Selama menjalani isolasi mandiri di rumah, Mujiono mengaku tidur di kamar sendiri, tempat tidur sendiri, dan kamar mandi sendiri.

Menurutnya, ruangan yang digunakan untuk isolasi mandiri seluruhnya harus steril, jendela harus di buka. Selain itu, ada filter khusus untuk menyaring ruangan agar steril.

"Ini juga sesuai dengan saran anak saya yang juga dokter. Jadi, langsung dipantau dari rumah," katanya.

Menurutnya, selama isolasi mandiri 10 hari itu, kondisinya sudah menunjukkan suatu peningkatan kesehatan yang luar biasa. Selama isolasi mandiri, dirinya secara rutin melakukan pemeriksaan, mulai rontgen, suhu, tensi, semuanya dikontrol. Kemudian dilakukan evaluasi dan diobervasi selama 10 hari.

"Sepuluh hari saya sudah menunjukkan tidak ada gejala atau terinfeksi masalah COVID-19," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020