Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mengukuhkan sebanyak 3.105 orang mahasiswa baru program D3 dan S1 melalui kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang dilakukan secara daring, Senin.

"Meski digelar secara daring, ada tujuh dari 19 orang perwakilan mahasiswa yang hadir mengenakan pakaian adat nusantara dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 secara ketat," kata Rektor Untag Dr Mulyanto Nugroho di sela pengukuhan. 

Nugroho, sapaan akrabnya, mengatakan melalui pengukuhan mahasiswa baru ini, pihaknya ingin memperkenalkan ciri khas Untag Surabaya yang tercermin dalam lima basis, yakni kebangsaan, kejujuran, kecerdasan, keberagaman, dan kreativitas. 

"Karena kami kampus merah putih dan nasionalis, maka akan membentuk karakter nasionalis. Apalagi di masa pandemi saat ini penting membangkitkan rasa nasionalisme, gotong royong dan sinergitas, karena Untag merupakan miniatur Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, ada beberapa pakta integritas yang ditandatangani mahasiswa baru, meliputi pakta integritas, pakta antiplagiarisme, pakta antinarkoba, dan pakta antiradikalisme. 

"Kami ingin mahasiswa kita membentuk karakter di Untag. Tidak ada unsur radikalisme. Karena Indonesia beragam dan tidak membedakan suku, ras dan agama. Itu sebabnya diusung pakaian adat dari berbagai daerah di nusantara," katanya.

Kendati pengukuhan sudah dijalankan, namun penerimaan mahasiswa baru masih tetap berjalan hingga 30 Oktober 2020. 

Jumlah mahasiswa baru Untag saat ini sudsh mencapai 86 persen dari target yang ditentukan, yakni 3.610 untuk mahasiswa D3, S1, dan S2. Sedangkan untuk program studi paling banyak diminati adalah Fakultas Teknik dengan 1.000 orang lebih mahasiswa baru dan FISIP yang mencapai 800 mahasiswa.  

Koordinator PKKMB Karolin Rista menambahkan dalam pengukuhan kali ini, materi perundungan jadi bahasan utama dalam PKKMB pada hari pertama. 

Karolin menilai bahwa generasi muda masih menganggap guyonan sebagai sesuatu yang normal, padahal guyonan mereka bisa termasuk dalam kategori perundungan.  

"Kami berharap setelah mendapat materi ini mahasiswa baru mampu memahami lim basis nilai sebagai wawasan dasar," kata dia.  

Olin, sapaan akrabnya, menuturkan kendati PKKMB dilaksanakan secara daring, namun melalui "Jelajah Kampus" mahasiswa baru tetap diajak berkeliling untuk mengenal lingkungan kampus.  

"Meskipun PKKMB dilaksanakan dengan metode daring namun mahasiswa baru tidak merasa jauh dengan universitas. Karenanya kami mengupayakan meski tidak menginjakkan kaki secara langsung di kampus, mahasiswa baru bisa merasakan atmosfir kampus," katanya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020