Sebanyak 67.086 orang tercatat terjaring operasi yustisi penegakan protokol kesehatan yang digelar di Jawa Timur selama satu pekan, mulai Senin (14/9) hingga Minggu (20/9).
"Pada operasi yustisi yang digelar seminggu di 5.902 titik di Jatim, total teguran mencapai 67.086 teguran. Rinciannya 46.763 orang dapat teguran lisan dan 20.344 orang teguran tertulis," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di Surabaya, Senin.
Dalam pelaksanaan operasi yustisi ada 17.785 orang yang terkena sanksi kerja sosial. Sedangkan yang terkena sanksi denda ada 5.745 orang dan nilai dendanya mencapai Rp319.402.000.
"Lalu, pelanggar yang disita KTP atau paspornya ada 2.943 orang. Sedangkan ada 19 tempat usaha yang ditutup sementara," ujar pria yang kerab disapa Truno tersebut.
Pada operasi yang digelar bersama TNI dan Satpol PP ini, lanjut Truno, kerap menindak masyarakat yang tidak menggunakan masker hingga berkerumun dan tidak menjaga jarak. Sedangkan untuk denda yang terkumpul, akan diserahkan ke pemerintah kabupaten atau kota masing-masing.
Untuk daerah sasaran yang perlu dilakukan operasi yustisi, Truno menyebut sesuai dengan data banyaknya pasien positif COVID-19 di daerah tersebut.
"Sasaran kita mengacu pada data, apabila di situ merupakan wilayah yang klasternya ada dan kemudian terkonfirmasinya tinggi, tentu kita lakukan intervensi dengan melakukan edukasi, preventif, dan juga penindakan," ucapnya.
Truno menyatakan kegiatan ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan selama masa pandemi. Untuk itu dia mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan masker sebagai upaya memerangi COVID-19.
Ditambahkannya, Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran dan seluruh pejabat utama juga senantiasa memantau operasi yustisi protokol kesehatan sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres), Nomor 6 Tahun 2020 dan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 54 Tahun 2020 tentang protokol kesehatan dalam mencegah dan mengendalikan COVID-19 di Jatim.
"Kita sudah gelorakan Jatim bermasker, sudah jutaan masker oleh Forkopimda Jatim diberikan kepada masyarakat, dan juga sudah sosialisasi, edukasi, mari kita sama-sama sadar, sama-sama berpartisipasi dan sama-sama memberikan dan mengingatkan, gotong royong, guyub," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020