Lapas Kelas I Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, menggandeng RSUD dr Soetomo Surabaya melaksanakan tes usap kepada 200 orang dari unsur pegawai dan warga binaan pemasyarakatan guna mengantisipasi penyebaran virus di lingkungan lapas.
Kabid Pembinaan Lapas Kelas I Surabaya Hero Sulistiyono, Jumat, mengatakan kegiatan yang dipusatkan di halaman klinik lapas akan dilakukan secara bertahap.
"Pada kesempatan kali ini, ada 200 orang peserta masing-masing 35 orang adalah petugas dan 165 orang WBP Lapas Surabaya," katanya.
Hero menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai upaya deteksi dini dalam pencegahan dan penanganan COVID-19 di Lapas Surabaya.
Menurutnya, meski sempat ada beberapa pegawai dan WBP yang positif dan dinyatakan sembuh, pihaknya tetap melakukan langkah-langkah deteksi dini secara berkala.
"Karena kami tidak tahu dan siapapun bisa tertular serta menjadi spreader, ini harus diantisipasi sedini mungkin," ucapnya.
Ia menjelaskan, sebanyak 35 pegawai yang dites merupakan yang selama ini berhubungan langsung dengan pelayanan seperti regu pengamanan, penitipan barang dan tenaga kesehatan.
Pegawai yang tergolong lansia juga masuk daftar yang harus dites," katanya.
Sedangkan, kata dia, 165 WBP yang dites adalah yang tergolong lansia dan juga ada yang kontak erat dengan pasien sebelumnya.
"Senin kami ada tes usap lagi, rencananya 200 orang lagi akan dites," terangnya.
Sebelumnya di Lapas Kelas I Surabaya di Porong, Sidoarjo telah dilakukan penyemprotan cairan disinfektan sebagai upaya untuk menanggulangi penyebaran virus corona di dalam lapas.
Kabid Pembinaan Lapas Kelas I Surabaya Hero Sulistiyono, Jumat, mengatakan kegiatan yang dipusatkan di halaman klinik lapas akan dilakukan secara bertahap.
"Pada kesempatan kali ini, ada 200 orang peserta masing-masing 35 orang adalah petugas dan 165 orang WBP Lapas Surabaya," katanya.
Hero menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai upaya deteksi dini dalam pencegahan dan penanganan COVID-19 di Lapas Surabaya.
Menurutnya, meski sempat ada beberapa pegawai dan WBP yang positif dan dinyatakan sembuh, pihaknya tetap melakukan langkah-langkah deteksi dini secara berkala.
"Karena kami tidak tahu dan siapapun bisa tertular serta menjadi spreader, ini harus diantisipasi sedini mungkin," ucapnya.
Ia menjelaskan, sebanyak 35 pegawai yang dites merupakan yang selama ini berhubungan langsung dengan pelayanan seperti regu pengamanan, penitipan barang dan tenaga kesehatan.
Pegawai yang tergolong lansia juga masuk daftar yang harus dites," katanya.
Sedangkan, kata dia, 165 WBP yang dites adalah yang tergolong lansia dan juga ada yang kontak erat dengan pasien sebelumnya.
"Senin kami ada tes usap lagi, rencananya 200 orang lagi akan dites," terangnya.
Sebelumnya di Lapas Kelas I Surabaya di Porong, Sidoarjo telah dilakukan penyemprotan cairan disinfektan sebagai upaya untuk menanggulangi penyebaran virus corona di dalam lapas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020