Bupati Abdullah Azwar Anas mengajak kelompok sadar wisata (pokdarwis) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tetap optimistis dan terus kreatif di masa pandemi Corona Virus Disease 19 (COVID-19) karena sektor pariwisata akan tetap terus tumbuh.

"Upaya untuk tetap membuat pariwisata Banyuwangi moncer di tengah berbagai tantangan pandemi, salah satunya dengan prestasi dan inovasi kebijakan yang membuat berbagai lembaga pemerintahan, BUMN dan perusahaan nasional mengunjungi Banyuwangi," kata Bupati Anas saat silaturahim dengan pokdarwis di Banyuwangi, Kamis.

Menurut dia, jika strategi hanya menawarkan pesona keindahan alam sama dengan daerah lain. Oleh karena itu pokdarwis juga diajak menjual prestasi dan inovasi kebijakan. Sehingga, lanjut Anas, dengan begitu melahirkan pasar baru, yaitu wisata studi banding yang selama setahun bisa mencapai 100.000 orang luar daerah, baik itu ASN maupun pegawai BUMN, berkunjung ke Banyuwangi.

Ia mencontohkan sejumlah inovasi yang membuat banyak daerah berbondong-bondong ke Banyuwangi, di antaranya Mal Pelayanan Publik pertama di Indonesia yang dimiliki pemerintah kabupaten, Pasar Pelayanan Publik hingga beragam inovasi layanan kesehatan dan pendidikan.

"Dari rangking 156, kita kemarin rangking 4 terbaik kinerja se-Indonesia, karena ini Menteri Dalam Negeri merekomendasikan pemda-pemda belajar ke Banyuwangi, dengan prestasi ini orang banyak datang ke Banyuwangi, dan kembali lagi dengan keluarganya ke Banyuwangi," katanya.

Bupati Anas mengatakan, di tengah pandemi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengeluarkan rekomendasi bahwa Banyuwangi menjadi salah satu daerah yang bisa dijadikan lokasi kegiatan kementerian di luar daerah.

"Untuk dapat surat rekomendasi ini butuh kerja keras, ini bukti bahwa ketika pokdarwis kompak dan bekerja keras, serta menerapkan protokol COVID-19 lahirlah surat ini," ujarnya.

Ia menilai sektor kesehatan menjadi nilai jual utama pariwisata pasca pandemi. Maka Azwar Anas mendorong komunitas dengan total 68 kelompok yang tersebar di Kabupaten Banyuwangi ini melakukan protokol kesehatan sehingga membuat wisatawan merasa aman.

"Kalau pokdarwis melakukan protokol COVID-19, lalu merasa aman, orang akan kembali lagi, namun jika wisatawan merasa tidak aman, orang tidak akan kembali," tuturnya.

Ketua Pokdarwis Banyuwangi Wildan Sukirno mengatakan, selama sepuluh tahun terakhir perkembangan pariwisata di Banyuwangi sangat luar biasa, dan ia berterima kasih kepada Pemkab Banyuwangi yang telah mengenalkan pariwisata sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

Bahkan dengan adanya sejumlah prestasi yang pernah diraih Banyuwangi, katanya, sejumlah anggota pokdarwis dikontrak daerah lain menjadi mentor untuk berbagi pengalaman dalam mengelola ekonomi pariwisata, seperti Lumajang, Kalimantan Selatan, hingga Papua.

Iapun berharap pariwisata Banyuwangi ke depan bisa bertahan meski sektor ekonomi pariwisata saat ini sedang terpuruk ditengah pandemi.

"Minimal untuk lima tahun ke depan kami bisa bertahan dulu, dan kami tidak ingin turun, maka saya berharap pariwisata Banyuwangi ada keberlanjutan," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020