Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa keselamatan pasien serta tenaga medis sama-sama pentingnya, sehingga semua pihak harus terlibat menjaganya.
"Keselamatan pasien merupakan indikator utama dalam pelayanan kesehatan rumah sakit. Tapi jangan mengesampingkan keselamatan tenaga kesehatan," kata Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri dr Fauzan Adima di Kediri, Kamis.
Fauzan Adima mengemukakan pandemi COVID-19 saat ini masih berlangsung. Hal itu tidak hanya mengancam keselamatan pasien, melainkan juga tenaga kesehatan, baik medis maupun nonmedis di Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kota Kediri.
Ia mengungkapkan data dari Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengungkapkan bahwa jumlah tenaga kesehatan yang meninggal dunia dalam penanganan COVID-19 hingga 11 September 2020 mencapai 105 orang.
Data tenaga medis yang meninggal dunia tersebut tersebut termasuk dr. Machmud Sp.BS dari Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kota Kediri. Ia merupakan dokter spesialis bedah saraf di RSUD Gambiran Kota Kediri yang meninggal dunia setelah terpapar COVID-19.
Ia menambahkan risiko sakit tersebut memang bukan hanya bisa menimpa warga melainkan juga tenaga medis. Dengan tingginya tenaga medis yang meninggal dunia tersebut membuka fakta tentang tingginya risiko keselamatan tenaga kesehatan dari waktu ke waktu.
Dalam peringatan Hari Keselamatan Pasien Dunia (World Patient Safety Day) yang jatuh pada hari Kamis, 17 September 2020, dengan tema "Keselamatan Tenaga Kesehatan, Keselamatan Kita Semua", dirinya berharap masyarakat akan semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan demi mencegah penyebaran COVID-19.
Fauzan Adima menjelaskan ada empat hal di lingkungan rumah sakit yang harus mendapat jaminan keselamatan yakni keselamatan karyawan (employee safety) baik medis maupun nonmedis, keselamatan lingkungan rumah sakit (environment safety), keselamatan keuangan (financial safety) rumah sakit, dan keselamatan sarana prasarana rumah sakit (equipment safety).
Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kota Kediri juga berupaya memastikan keselamatan empat hal tersebut.
Fauzan juga mengapresiasi kinerja seluruh karyawan rumah sakit yang telah bekerja keras meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dengan tetap menjaga keselamatan dan keamanan mereka.
"Pada peringatan hari keselamatan pasien ini, kami berharap masyarakat bisa mematuhi protokol kesehatan agar selamat dari pandemi COVID-19. Demikian juga para tenaga medis dan paramedis agar menggunakan APD secara standart dan patuhi protap PPI (pencegahan dan pengendalian infeksi)," kata Fauzan.
Di Kota Kediri, jumlah kasus COVID-19 yang terkonfirmasi hingga Kamis (17/9) mencapai 171 orang. Dari jumlah tersebut, 13 orang masih dirawat, 19 orang masih dipantau, 129 orang sudah sembuh, dan 10 lainnya telah meninggal dunia.
Pemkot Kediri juga giat membuat berbagai program demi mencegah penyebaran COVID-19, seperti pemberian masker ke warga serta pengerahan dua unit mobil gunner atau mobil tangki untuk membantu menyemprotkan cairan disinfektan di sejumlah jalan protokol di Kota Kediri.
Mobil tangki tersebut juga dilengkapi dengan alat kabut untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan di jalan-jalan protokol di Kota Kediri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Keselamatan pasien merupakan indikator utama dalam pelayanan kesehatan rumah sakit. Tapi jangan mengesampingkan keselamatan tenaga kesehatan," kata Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri dr Fauzan Adima di Kediri, Kamis.
Fauzan Adima mengemukakan pandemi COVID-19 saat ini masih berlangsung. Hal itu tidak hanya mengancam keselamatan pasien, melainkan juga tenaga kesehatan, baik medis maupun nonmedis di Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kota Kediri.
Ia mengungkapkan data dari Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengungkapkan bahwa jumlah tenaga kesehatan yang meninggal dunia dalam penanganan COVID-19 hingga 11 September 2020 mencapai 105 orang.
Data tenaga medis yang meninggal dunia tersebut tersebut termasuk dr. Machmud Sp.BS dari Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kota Kediri. Ia merupakan dokter spesialis bedah saraf di RSUD Gambiran Kota Kediri yang meninggal dunia setelah terpapar COVID-19.
Ia menambahkan risiko sakit tersebut memang bukan hanya bisa menimpa warga melainkan juga tenaga medis. Dengan tingginya tenaga medis yang meninggal dunia tersebut membuka fakta tentang tingginya risiko keselamatan tenaga kesehatan dari waktu ke waktu.
Dalam peringatan Hari Keselamatan Pasien Dunia (World Patient Safety Day) yang jatuh pada hari Kamis, 17 September 2020, dengan tema "Keselamatan Tenaga Kesehatan, Keselamatan Kita Semua", dirinya berharap masyarakat akan semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan demi mencegah penyebaran COVID-19.
Fauzan Adima menjelaskan ada empat hal di lingkungan rumah sakit yang harus mendapat jaminan keselamatan yakni keselamatan karyawan (employee safety) baik medis maupun nonmedis, keselamatan lingkungan rumah sakit (environment safety), keselamatan keuangan (financial safety) rumah sakit, dan keselamatan sarana prasarana rumah sakit (equipment safety).
Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kota Kediri juga berupaya memastikan keselamatan empat hal tersebut.
Fauzan juga mengapresiasi kinerja seluruh karyawan rumah sakit yang telah bekerja keras meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dengan tetap menjaga keselamatan dan keamanan mereka.
"Pada peringatan hari keselamatan pasien ini, kami berharap masyarakat bisa mematuhi protokol kesehatan agar selamat dari pandemi COVID-19. Demikian juga para tenaga medis dan paramedis agar menggunakan APD secara standart dan patuhi protap PPI (pencegahan dan pengendalian infeksi)," kata Fauzan.
Di Kota Kediri, jumlah kasus COVID-19 yang terkonfirmasi hingga Kamis (17/9) mencapai 171 orang. Dari jumlah tersebut, 13 orang masih dirawat, 19 orang masih dipantau, 129 orang sudah sembuh, dan 10 lainnya telah meninggal dunia.
Pemkot Kediri juga giat membuat berbagai program demi mencegah penyebaran COVID-19, seperti pemberian masker ke warga serta pengerahan dua unit mobil gunner atau mobil tangki untuk membantu menyemprotkan cairan disinfektan di sejumlah jalan protokol di Kota Kediri.
Mobil tangki tersebut juga dilengkapi dengan alat kabut untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan di jalan-jalan protokol di Kota Kediri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020