Dua sekolah menengah atas negeri atau SMAN di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ditutup sementara (lockdown) setelah diketahui ada keluarga guru pengajar di dua sekolah tersebut terpapar virus corona atau COVID-19.

"Kami memperoleh laporan Selasa (15/9) mengenai adanya keluarga tenaga pengajar yang terpapar virus corona, sehingga sejak Rabu (16/9) kemarin dua sekolah tersebut kami minta lockdown," ujar Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Bondowoso membawahi Situbondo Sugiyono Eksantoso di Situbondo, Kamis.

Menurut ia, penutupan sementara dua SMAN di Situbondo itu sebagai upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19 dan dikhawatirkan menjadi klaster baru.

Ia mengemukakan dua sekolah yang ditutup sementara adalah SMA Negeri 1 Asembagus dan SMA Negeri 1 Kapongan. Selain siswa untuk sementara belajar dari rumah atau secara daring, semua guru juga tidak boleh ke sekolah selama dua pekan (14 hari).

"Sementara kami minta dua SMAN di Situbondo lockdown dua minggu dan selama itu pula semua guru kami larang datang ke sekolah. Kami tidak ingin ada klaster baru," ucapnya.

Sugiyono menegaskan bahwa penutupan sementara dua SMA negeri itu bukan karena tenaga pengajar yang terpapar COVID-19, tetapi keluarga dari guru atau tenaga pengajar.

"Jadi, bukan gurunya langsung yang terpapar, tapi keluarga dari tenaga pengajar yang terpapar virus corona," tuturnya.

Sejumlah SMA/SMK negeri di Situbondo sejak pertengahan Agustus 2020 telah melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka. Satgas Penanganan COVID-19 tidak mengeluarkan rekomendasi atau sertifikat kepada sekolah yang tidak memenuhi protokol kesehatan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020