PT Pertamina Hulu Energi (PHE) West Madura Offshore (WMO) kembali akan mengaktifkan anjungan lepas pantai PHE-12, di 50 Km dari bibir pantai kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, sebab sebelumnya sempat dilakukan pemotongan bangunan atas (topside) akibat kejadian kemiringan pada struktur anjungan karena adanya perubahan kondisi tanah

Senior Manager Departemen Operasi SKK Migas Perwakilan Jabanusa Indra Zulkarnain dalam keterangan persnya, Jumat mengatakan, anjungan PHE-12 seharusnya sudah beroperasi di 2017, akan tetapi terjadi insiden kemiringan sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan memasang struktur baru.

"Saat ini proses perizinan sudah selesai, dan tinggal pengerjaan, kami berharap semua pekerjaan yang dilakukan PHE WMO berjalan aman dan lancar dengan tetap memperhatikan tingkat kesehatan dan keselamatan pekerja di tengah pandemi COVID-19," katanya.

Saat ini, kata dia, PHE WMO mampu menghasilkan 2.000-3.000 barel minyak per hari, dan pemasangan anjungan PHE-12 diharapkan bisa menambah 500-1000 barrel minyak per hari.

"Pemasangan anjungan PHE-12 diharapkan bisa menambah jumlah produksi PHE WMO, dan bisa meningkatkan perekonomian di Jawa Timur dan Kabupaten Bangkalan. Program CSR (Corporate Social Responsibility) kepada masyarakat untuk terus di lanjutkan," kata Indra.

Rencananya, pada Oktober 2020 PHE-WMO akan memasang kembali anjungan yang sudah dipotong sebelumnya. Anjungan lepas pantai PHE-12 yang akan dipasang kembali adalah anjungan yang lama dan posisinya hanya bergeser sedikit.

Sementara itu, Pemkab menyambut positif pembukaan anjungan lepas pantai, sehingga diharapkan tetap aktif menjalin komunikasi dan sosialisasi langsung kepada masyarakat sekitar.

Perusahaan juga diharapkan berperan aktif dalam pembangunan perekonomian dan mengembangkan potensi lokal masyarakat. Dampak lingkungan diharapkan bisa dikendalikan, agar ekosistem laut yang menjadi mata pencaharian masyarakat tidak tercemar. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020