Lebih dari 100 orang petani dan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember, Jawa Timur, menggelar demonstrasi di halaman kantor DPRD dan Pemkab setempat menolak relokasi saluran irigasi yang dialihkan oleh sebuah perusahaan semen.

"Pemindahan saluran irigasi yang dilakukan perusahaan semen itu telah mengakibatkan banyak lahan persawahan milik petani tidak mendapatkan air, sehingga sawah akan mengalami kekeringan yang mengakibatkan terjadinya gagal panen," kata koordinator aksi Bagaskara Dwi P usai berorasi di DPRD Jember, Kamis.

Akibat relokasi saluran irigasi itu, lanjut dia, debit air tidak mencukupi kebutuhan pengairan masyarakat di Kecamatan Puger, sehingga petani harus menggunakan diesel untuk menyedot air demi menutupi ketersediaan air di lahan pertanian.

"Petani harus mengeluarkan biaya sekitar Rp300.000 per hari untuk membeli bahan bakar diesel yang digunakan untuk menyedot air dengan luas lahan 1 hektare," tuturnya.

Ia mengatakan petani akan mengalami kebangkrutan dan berdampak pada tatanan hidup mereka mendatang, apabila kondisi itu terus dibiarkan, sehingga berharap pemerintah dan DPRD Jember menindaklanjuti aspirasi petani Puger dan PMII Jember.

"Persoalan pemindahan saluran irigasi tersebut berlangung sejak tahun 2018 dan kini sudah berlangsung selama 3 tahun, sehingga kerugian yang dialami petani selama 3 tahun cukup besar," katanya.

Ia mengatakan para petani hanya meminta agar saluran irigasi dikembalikan ke semula oleh perusahaan semen tersebut, agar irigasi dapat berjalan dengan baik sebagaimana sebelumnya.

"Kami menuntut Bupati dan DPRD Jember bersedia mengembalikan saluran irigasi ke semula, agar lahan pertanian para petani bisa mendapatkan cukup air," ujarnya.

PMII dan petani juga meminta pemerintah agar melibatkan petani Puger Kulon dan Puger Wetan secara keseluruhan dalam mengambil segala keputusan yang berkaitan dengan masalah irigasi di wilayah desa setempat.

Sementara Ketua Komisi C DPRD Jember Siswono mengatakan pihaknya mendukung aksi unjuk rasa yang dilakukan para petani dan PMII Jember karena debit air sangat berkurang, sehingga menyebabkan lahan pertanian mengalami kekeringan.

"Kami akan memanggil sejumlah pihak dalam rapat dengar pendapat terkait persoalan irigasi tersebut, sehingga dharapkan ada solusi yang terbaik," katanya. (*)
 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020