Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto menilai wajar dalam proses pengumuman rekomendasi calon kepala daerah ada perbedaan pendapat.
“Bahwa ada perasaan kok begini sih, kok begitu sih, wajar. Di setiap pemilihan pasangan calon pasti terjadi seperti itu. Sama seperti kenapa sih ketua Bapilunya Bambang? Kenapa bukan yang lain? Tapi di PDIP tidak ada kekecewaan,” ujarnya di Surabaya, Rabu.
Pengumuman rekomendasi calon kepala daerah dari PDI Perjuangan untuk Pilkada Surabaya 2020 yang disampaikan Puan Maharani memutuskan Eri Cahyadi dan Armuji.
Keputusan tersebut membuat belasan calon lainnya tidak mendapat rekomendasi, termasuk Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana.
Di sela pengarahan virtual, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri bahkan secara khusus menyapa Wisnu Sakti Buana dan mengapresiasinya, karena selama ini sudah mendampingi Tri Rismaharini di Pemkot Surabaya.
Setelah keputusan ditetapkan, kata dia, maka seluruh kader PDI Perjuangan harus mengawal dan mengamankannya, bahkan memenangkan pasangan yang telah ditunjuk ketua umum.
“Semua langsung bekerja. Ingat apa yang dikatakan Ibu Megawati, seluruh organ partai disosialisasikan, kemudian bekerja,” tutur politikus yang akrab disapa Bambang Pacul tersebut.
Ia menjelaskan, nama Eri dan Armuji sudah dipikirkan matang oleh Megawati dan sebagai prajurit harus mematuhi untuk bekerja.
Sementara itu, saat memberikan pengarahan, Megawati Soekarnoputri akan memberikan sanksi bagi kadernya yang tidak solid dalam memenangkan Pilkada Serentak 2020, khususnya Pilkada Surabaya.
“Saya turunkan kepada kalian seluruh jajaran yang namanya PDIP untuk memenangkan Kota Surabaya kembali, siap apa tidak?” kata Mega.
Presiden Ke-5 RI tersebut juga menginstruksikan semua jajarannya harus satu barisan dalam memenangkan pasangan calon Eri Cahyadi-Armuji yang maju di Pilkada Surabaya.
Ia mengingatkan konsolidasi dan gotong royong partai merupakan elemen utama dalam memenangkan pemilu, dan bagian kalah atau menang merupakan urusan di belakang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020