Fandi Akhmad Yani yang akrab disapa Gus Yani mendeklarasikan diri maju dalam Pilkada Kabupaten Gresik sebagai calon bupati dengan menggandeng Aminatun Habibah sebagai wakilnya, dan menyatakan siap mundur sebagai kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta Ketua DPRD setempat.

Gus Yani menjelaskan bahwa dirinya telah menyiapkan surat pengunduran diri tersebut, setelah mendapat rekomendasi dari enam partai politik, yakni Golkar, PDI Perjuangan, PPP, PAN, NasDem, dan Partai Demokrat untuk maju di Pilkada Gresik. Dukungan koalisi parpol itu memiliki 29 kursi di DPRD Gresik.

"Ya, besok adalah paripurna terakhir. Saya akan mengundurkan diri dan pamit. Surat pengunduran diri sudah saya serahkan ke partai. Saya maju karena ingin adanya perubahan, karena perubahan adalah solusi," kata Gus Yani di sela deklarasinya di Gresik, Rabu.

Pasangan calon dengan akronim “Niat” itu akan menjadi lawan petahana Wakil Bupati Gresik Moh Qosim yang sebelumnya mendeklarasikan diri maju pilkada dengan menggandeng Wakil Ketua DPRD Gresik dr Asluchul Alif (QA). Pasangan ini resmi diusung PKB dan Partai Gerindra dengan total 21 kursi di parlemen.

Ketua Tim Pemenangan pasangan Niat, Khoirul Huda, mengatakan berdasarkan hasil survei dari berbagai lembaga maupun internal, tingkat elektabilitas Gus Yani sekitar 30 persen

"Jadi, kami realistis saja. Pertarungan ini seperti pertandingan el-classico, kedua calon sama-sama kuat dan punya basis massa masing-masing. Kami target menang kisaran 55 hingga 60 persen," katanya.

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan QA, Imron Rosyadi, mengatakan dari evaluasi sementara di 18 kecamatan se-Kabupaten Gresik, semua kecamatan QA unggul dukungan dari masyarakat.

Target QA menang di atas 70 persen dengan mengacu hasil survei sejumlah lembaga yang digandeng QA, seperti The Republik Institute dan Pusdeham.

"Jadi, sangat realistis target QA menang pilkada dengan raihan 70 persen," katanya.
 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020