Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mencatat lonjakan sebanyak 37 kasus baru terkonfirmasi positif virus corona jenis baru itu sehingga total pasien menjadi 237 orang.
"Terjadi lonjakan pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Magetan selama dua hari ini, yakni 37 kasus baru. Tambahan 34 kasus baru terkonfirmasi pada Jumat (28/8) serta tiga kasus baru lainnya terkonfirmasi pada Sabtu," ujar Kepala Diskominfo Kabupaten Magetan Saif Muchlissun dalam keterangannya di Magetan, Sabtu malam.
Menurut dia, penambahan 37 kasus tersebut terdaftar sebagai kasus nomor 201 hingga 237. Sesuai data, dari 37 orang kasus baru tersebut, sebanyak 10 orang di antaranya tertular COVID-19 dari klaster bank perkreditan rakyat (BPR) di Kawedanan.
Sebanyak 10 kasus baru tersebut melakukan kontak erat dengan pasien ke-198 berinisial IH seorang laki-laki 43 tahun warga Kecamatan Sukomoro yang merupakan kepala BPR dan telah meninggal dunia akibat COVID-19, sedangkan kasus sisanya tertular dari kontak erat dengan pasien-pasien sebelumnya dari lima klaster yang berbeda.
Ketua Tim Penanggulangan COVID-19 Dinas Kesehatan Magetan Didik Setyo Margono menyatakan selama beberapa hari terakhir pihaknya telah mengirim lebih dari 132 sampel hasil pelacakan kontak erat untuk dilakukan tes usap ke Surabaya.
"Dari 132 sampel yang dikirim ke Surabaya, hasilnya ada 37 sampel yang terkonfirmasi positif COVID-19," kata dia.
Dinas terkait akan terus melakukan pelacakan dan tes swab bagi orang-orang yang telah kontak erat dengan kasus terkonfirmasi.
Selain penambahan 37 pasien konfirmasi baru, Kabupaten Magetan juga terdapat tambahan enam pasien sembuh. Pasien sembuh tersebut di antaranya adalah pasien ke-185, 168, 191, 167, 189.
Dengan tambahan 37 pasien terkonfirmasi positif dan enam pasien sembuh, maka jumlah warga terkonfirmasi COVID-19 di wilayah Magetan secara keseluruhan menjadi 237 orang per tanggal 29 Agustus 2020.
Dari jumlah 237 orang tersebut terdapat 169 orang sembuh, 12 orang meninggal dunia, dan sisanya sebanyak 56 dalam perawatan dan isolasi.
Pemerintah terus meminta warga disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19, yakni hidup sehat, memakai masker, sering cuci tangan di air mengalir dengan sabun, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Terjadi lonjakan pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Magetan selama dua hari ini, yakni 37 kasus baru. Tambahan 34 kasus baru terkonfirmasi pada Jumat (28/8) serta tiga kasus baru lainnya terkonfirmasi pada Sabtu," ujar Kepala Diskominfo Kabupaten Magetan Saif Muchlissun dalam keterangannya di Magetan, Sabtu malam.
Menurut dia, penambahan 37 kasus tersebut terdaftar sebagai kasus nomor 201 hingga 237. Sesuai data, dari 37 orang kasus baru tersebut, sebanyak 10 orang di antaranya tertular COVID-19 dari klaster bank perkreditan rakyat (BPR) di Kawedanan.
Sebanyak 10 kasus baru tersebut melakukan kontak erat dengan pasien ke-198 berinisial IH seorang laki-laki 43 tahun warga Kecamatan Sukomoro yang merupakan kepala BPR dan telah meninggal dunia akibat COVID-19, sedangkan kasus sisanya tertular dari kontak erat dengan pasien-pasien sebelumnya dari lima klaster yang berbeda.
Ketua Tim Penanggulangan COVID-19 Dinas Kesehatan Magetan Didik Setyo Margono menyatakan selama beberapa hari terakhir pihaknya telah mengirim lebih dari 132 sampel hasil pelacakan kontak erat untuk dilakukan tes usap ke Surabaya.
"Dari 132 sampel yang dikirim ke Surabaya, hasilnya ada 37 sampel yang terkonfirmasi positif COVID-19," kata dia.
Dinas terkait akan terus melakukan pelacakan dan tes swab bagi orang-orang yang telah kontak erat dengan kasus terkonfirmasi.
Selain penambahan 37 pasien konfirmasi baru, Kabupaten Magetan juga terdapat tambahan enam pasien sembuh. Pasien sembuh tersebut di antaranya adalah pasien ke-185, 168, 191, 167, 189.
Dengan tambahan 37 pasien terkonfirmasi positif dan enam pasien sembuh, maka jumlah warga terkonfirmasi COVID-19 di wilayah Magetan secara keseluruhan menjadi 237 orang per tanggal 29 Agustus 2020.
Dari jumlah 237 orang tersebut terdapat 169 orang sembuh, 12 orang meninggal dunia, dan sisanya sebanyak 56 dalam perawatan dan isolasi.
Pemerintah terus meminta warga disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19, yakni hidup sehat, memakai masker, sering cuci tangan di air mengalir dengan sabun, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020