Sekolah menengah atas di Beijing, China, memulai kegiatan semester baru pada Sabtu (29/8), sementara pelajar asal Indonesia yang masih berada di Tanah Air diminta untuk bersabar.
Untuk sekolah menengah pertama dan sekolah dasar di Ibu Kota China itu akan memulai semester baru secara bertahap pada 19 Agustus, 1 dan 7 September, demikian pengumuman otoritas pendidikan setempat yang diterima ANTARA, Selasa.
Kemudian untuk taman kanak-kanak dan pendidikan prasekolah lainnya dibuka kembali pada 8 dan 11 September.
Untuk perguruan tinggi dapat memutuskan sendiri dimulainya kegiatan awal semester musim gugur ini setelah mendapatkan persetujuan dari tim pencegahan penyakit menular setempat.
Dalam memulai kegiatan belajar dan mengajar di kelas tersebut, Komisi Pendidikan Kota Beijing (BEC) telah memulai berbagai persiapan.
Salah satu sekolah di Distrik Fengtai yang sempat dilanda gelombang kedua COVID-19 pada pertengahan Juni telah memasang berbagai peralatan cuci tangan, tempat duduk di kantin dan ruang baca telah diatur sedemikian rupa.
"Tindakan pencegahan virus harus jadi perhatian utama. Ini bukan kondisi darurat, melainkan adaptasi kebiasaan baru," kata pejabat BEC Li Yi.
Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI di Beijing Yaya Sutarya meminta para pelajar asal Indonesia yang masih berada di Tanah Air tetap bersabar sambil menunggu pengumuman lebih lanjut dari otoritas pendidikan di China.
"Sampai saat ini belum ada universitas atau sekolah di China yang mengizinkan pelajar internasional, terutama dari Indonesia masuk kembali," ujarnya.
Ia mengimbau para pelajar tetap mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh pihak kampus di China.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan otoritas pendidikan di China mengenai teknis kembalinya para pelajar Indonesia.
Sampai saat ini pelajar Indonesia yang masih bertahan di China sejak wabah COVID-19 mulai merebak pada Desember 2019 sekitar 1.300 orang.
"Yang pulang sudah mencapai angka 14.300-an. Namun selama ini mereka tetap mengikuti perkuliahan daring," kata Yaya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Untuk sekolah menengah pertama dan sekolah dasar di Ibu Kota China itu akan memulai semester baru secara bertahap pada 19 Agustus, 1 dan 7 September, demikian pengumuman otoritas pendidikan setempat yang diterima ANTARA, Selasa.
Kemudian untuk taman kanak-kanak dan pendidikan prasekolah lainnya dibuka kembali pada 8 dan 11 September.
Untuk perguruan tinggi dapat memutuskan sendiri dimulainya kegiatan awal semester musim gugur ini setelah mendapatkan persetujuan dari tim pencegahan penyakit menular setempat.
Dalam memulai kegiatan belajar dan mengajar di kelas tersebut, Komisi Pendidikan Kota Beijing (BEC) telah memulai berbagai persiapan.
Salah satu sekolah di Distrik Fengtai yang sempat dilanda gelombang kedua COVID-19 pada pertengahan Juni telah memasang berbagai peralatan cuci tangan, tempat duduk di kantin dan ruang baca telah diatur sedemikian rupa.
"Tindakan pencegahan virus harus jadi perhatian utama. Ini bukan kondisi darurat, melainkan adaptasi kebiasaan baru," kata pejabat BEC Li Yi.
Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI di Beijing Yaya Sutarya meminta para pelajar asal Indonesia yang masih berada di Tanah Air tetap bersabar sambil menunggu pengumuman lebih lanjut dari otoritas pendidikan di China.
"Sampai saat ini belum ada universitas atau sekolah di China yang mengizinkan pelajar internasional, terutama dari Indonesia masuk kembali," ujarnya.
Ia mengimbau para pelajar tetap mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh pihak kampus di China.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan otoritas pendidikan di China mengenai teknis kembalinya para pelajar Indonesia.
Sampai saat ini pelajar Indonesia yang masih bertahan di China sejak wabah COVID-19 mulai merebak pada Desember 2019 sekitar 1.300 orang.
"Yang pulang sudah mencapai angka 14.300-an. Namun selama ini mereka tetap mengikuti perkuliahan daring," kata Yaya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020