Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Minggu, melakukan rapid test atau pemeriksaan cepat kepada 72 orang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo asal Kabupaten Pamekasan yang akan kembali ke pondok pesantren itu.
"Rapid test kepada para santri asal Pamekasan yang hendak kembali ke pondok pesantren ini, untuk memastikan bahwa mereka kembali dalam keadaan sehat," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam saat memantau pelaksanaan tes cepat itu di Mandhepa Agung Ronggosukowati Pamekasan.
Para santri asal Kabupaten Pamekasan yang belajar di Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo yang berjumlah 72 orang ini kembali ke pesantren dengan menggunakan dua armada bus.
Usai dilakukan tes cepat, para santri ini menggelar istighatsah bersama Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dan sejumlah tokoh ulama di Kabupaten Pamekasan, mendoakan agar bangsa Indonesia segera bebas dari berbagai jenis bencana, termasuk segera bebas dari Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
"Berdasarkan laporan tim alhamdulillah semuanya nonreaktif, sehingga mereka bisa langsung diperbolehkan berangkat ke Nurul Jadid," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan Ahmad Marsuki.
Sementara itu, Bupati Pamekasan Badrut Tamam dalam sambutannya menjelaskan santri memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa ini.
Hal itu, karena pendidikan yang di lembaga pondok pesantren memang diarahkan agar bisa menjadi kader umat bangsa, sehingga keberadaan santri akan senantiasa menjadi harapan umat dan bangsa di masa-masa yang akan datang. Santri selalu ditempa melalui proses yang luar biasa pada saat menimba ilmu di pesantren.
"Ada lima karakter yang pasti melekat pada santri, yang mana karakter itu mengantarkan santri menjadi orang sukses," kata bupati.
Pertama, ikhlas, lalu yang kedua adalah sederhana, ketiga yakni senantiasa menggantungkan hidupnya pada Allah, dan keempat adalah tetap berjuang menjadi terbaik, dan yang kelima selalu siap ditempatkan dalam suasana hidup apapun.
"Jadi, kalau santri, tidur dimanapun siap. Tidur di hotel siap, di kobung juga siap, terlibat pemerintahan siap. Ya, semuanya serba siap," kata Baddrut.
Lima semangat itulah, sambung mantan anggota DPRD Jatim ini, yang membuat santri memiliki kekuatan dalam perjuangan dan menjadikan santri memiliki kekuatan dan potensi luar biasa.
Dalam kaitannya dengan peringatan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI itu, bupati mengajak para santri untuk terus banyak bersyukur kepada Allah SWT dan berupaya untuk bisa mengisi kemerdekaan dengan terus meningkatkan semangat belajar.
"Harapannya, agar para santri nantinya akan menjadi orang yang sukses dan berguna bagi agama, bangsa dan negara Indonesia," ujar Baddrut Tamam.
Ia juga mengajak agar para santri bisa menjadi pelopor pola hidup bersih, sehingga nilai-nilai Islam yang cinta kebersihan bisa terlaksana dengan sempurna.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Rapid test kepada para santri asal Pamekasan yang hendak kembali ke pondok pesantren ini, untuk memastikan bahwa mereka kembali dalam keadaan sehat," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam saat memantau pelaksanaan tes cepat itu di Mandhepa Agung Ronggosukowati Pamekasan.
Para santri asal Kabupaten Pamekasan yang belajar di Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo yang berjumlah 72 orang ini kembali ke pesantren dengan menggunakan dua armada bus.
Usai dilakukan tes cepat, para santri ini menggelar istighatsah bersama Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dan sejumlah tokoh ulama di Kabupaten Pamekasan, mendoakan agar bangsa Indonesia segera bebas dari berbagai jenis bencana, termasuk segera bebas dari Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
"Berdasarkan laporan tim alhamdulillah semuanya nonreaktif, sehingga mereka bisa langsung diperbolehkan berangkat ke Nurul Jadid," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan Ahmad Marsuki.
Sementara itu, Bupati Pamekasan Badrut Tamam dalam sambutannya menjelaskan santri memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa ini.
Hal itu, karena pendidikan yang di lembaga pondok pesantren memang diarahkan agar bisa menjadi kader umat bangsa, sehingga keberadaan santri akan senantiasa menjadi harapan umat dan bangsa di masa-masa yang akan datang. Santri selalu ditempa melalui proses yang luar biasa pada saat menimba ilmu di pesantren.
"Ada lima karakter yang pasti melekat pada santri, yang mana karakter itu mengantarkan santri menjadi orang sukses," kata bupati.
Pertama, ikhlas, lalu yang kedua adalah sederhana, ketiga yakni senantiasa menggantungkan hidupnya pada Allah, dan keempat adalah tetap berjuang menjadi terbaik, dan yang kelima selalu siap ditempatkan dalam suasana hidup apapun.
"Jadi, kalau santri, tidur dimanapun siap. Tidur di hotel siap, di kobung juga siap, terlibat pemerintahan siap. Ya, semuanya serba siap," kata Baddrut.
Lima semangat itulah, sambung mantan anggota DPRD Jatim ini, yang membuat santri memiliki kekuatan dalam perjuangan dan menjadikan santri memiliki kekuatan dan potensi luar biasa.
Dalam kaitannya dengan peringatan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI itu, bupati mengajak para santri untuk terus banyak bersyukur kepada Allah SWT dan berupaya untuk bisa mengisi kemerdekaan dengan terus meningkatkan semangat belajar.
"Harapannya, agar para santri nantinya akan menjadi orang yang sukses dan berguna bagi agama, bangsa dan negara Indonesia," ujar Baddrut Tamam.
Ia juga mengajak agar para santri bisa menjadi pelopor pola hidup bersih, sehingga nilai-nilai Islam yang cinta kebersihan bisa terlaksana dengan sempurna.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020