Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggemakan program "Rebound Banyuwangi" yang merupakan program untuk memulihkan kembali ekonomi lokal dari dampak pandemi COVID-19.

"Kami terus menjalin kolaborasi dengan pemerintah pusat dan Pemprov Jatim, apalagi setelah kedatangan Presiden Jokowi dan Gubernur Jatim Bu Khofifah ke Banyuwangi beberapa waktu lalu, semuanya kompak membantu pemulihan ekonomi Banyuwangi," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Sabtu.

 Anas mengatakan, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga terus mengontrol berbagai program pusat di Banyuwangi, dan rakyat Banyuwangi sangat berterima kasih dengan dukungan tersebut.

Menurut dia, selain dukungan berbagai pembangunan infrastruktur yang digeber Kementerian PUPR, pemerintah pusat juga menggelontor berbagai  bantuan fasilitas kebutuhan adaptasi kebiasaan baru pariwisata.

"Berbagai upaya pemulihan ini tentu tujuannya untuk kembali membuka lapangan kerja, menggeliatkan ekonomi setelah terpukul dampak pandemi," ucapnya.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Hari Santosa Sungkari mengatakan bahwa dari berbagai daerah wisata, Banyuwangi yang paling siap dalam adaptasi kebiasaan baru pariwisata.

"Banyuwangi paling siap dan memiliki ukuran yang jelas. Karena itu kami turut berpartisipasi dengan membantu fasilitas kebutuhan adaptasi kebiasaaan baru di destinasi wisata," ujarnya.

Hari mengemukakan, Banyuwangi memiliki tolok ukur yang jelas saat hendak membuka destinasi, salah satunya sertifikasi pemenuhan protokol kesehatan bagi destinasi pariwisata, restoran, hotel, kafe serta warung rakyat.

Hari menjelaskan bahwa apa yang dilakukan Banyuwangi sesuai dengan program Kemenparekraf terkait "rebound pariwisata". Dalam tatanan adaptasi kebiasaan baru di sektor pariwisata, lanjut dia, yang utama saat ini adalah membangun destinasi yang merupakan protokol cleanliness, health, safety, environment (CHSE).

"Kegiatan rebound ini meliputi penguatan sapta pesona, revitalisasi amenitas dengan penggadaan pendukung CHSE dan alat penunjang keamanan," paparnya.

Oleh karena itu, katanya, Kemenparekraf memberikan bantuan CHSE pada Banyuwangi untuk mendukung program Rebound Banyuwangi.

Bantuan itu berupa, toilet portable, tempat  cuci tangan portable, tempat sampah organik/non organik, spray elektrik disinfektan, safety googles, tandu lipat dan lainnya.

Hari menmabahkan, di adaptasi kebiasaan baru, pariwisata tidak lagi hanya menjual keindahan dan servis saja, namun juga kesehatan dan keamanan.

"Bantuan ini diberikan sebagai dukungan untuk meyakinkan wisatawan, Banyuwangi adalah objek wisata yang aman dan bersih untuk dikunjungi. Kita perlu menunjukkan Banyuwangi sebagai destinasi yang aman untuk dikunjungi pascapandemi COVID-19," katanya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020