Jumlah pasien terkonfirmasi positif virus corona jenis bari (COVID-19) di Kota Malang, Jawa Timur, mencapai 933 kasus dan merupakan tertinggi di wilayah Malang Raya.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Malang Nur Widianto mengatakan bahwa pada Kamis tercatat ada penambahan 16 kasus baru pasien yang terkonfirmasi positif virus corona.
"Penambahan sebanyak 16 kasus pada Kamis. Sebanyak 14 orang sebelumnya merupakan suspect, dan dua orang telah meninggal pada saat swab (tes usap) keluar," kata dia di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.
Widianto menjelaskan secara keseluruhan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kota Malang mencapai 933 kasus. Dari total tersebut, sebanyak 67 orang dilaporkan meninggal dunia dan 526 dinyatakan sembuh.
Wilayah Malang Raya merupakan gabungan dari Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Kasus positif COVID-19 di Kota Malang merupakan yang paling banyak jika dibandingkan dengan dua daerah lainnya.
Di wilayah Kabupaten Malang, hingga saat ini tercatat ada 598 kasus positif COVID-19, dengan sebanyak 43 orang dilaporkan meninggal dunia dan 440 orang dinyatakan sembuh. Pada Kamis (13/8) ada penambahan kasus positif sebanyak enam orang.
Di Kota Batu, kasus konfirmasi positif dilaporkan bertambah tiga orang sehingga secara keseluruhan ada 199 orang yang positif terjangkit virus corona. Dari total tersebut, sebanyak 156 orang dinyatakan sembuh dan 15 orang dilaporkan meninggal dunia.
Pemerintah Kota Malang menyatakan penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 tersebut, hampir secara keseluruhan berasal dari pasien yang berstatus suspek atau yang sebelumnya dikenal dengan istilah pasien dalam pengawasan (PDP).
"Penambahan dari kasus suspect. Kami fokus pada langkah dan upaya penyembuhan pada kasus-kasus suspect itu. Penambahan bukan muncul dari sebuah aktivitas," kata Widianto.
Tercatat, di Kota Malang, untuk suspect COVID-19 secara keseluruhan 1.817 orang. Sebanyak 100 orang tengah menjalani perawatan isolasi di rumah sakit, 266 orang menjalani isolasi di rumah, dan 79 kasus probable.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020