Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dengan PKK Kota Kediri serta Forkopimda gencar melakukan sosialisasi penggunaan masker kepada warganya sebagai upaya menekan penyebaran COVID-19 dan mendukung gerakan 26 juta masker se-Provinsi Jatim.

Wali Kota di Kediri, Rabu mengemukakan lembaga yang kerjasama selain PKK, juga terdapat Persit, muslimat dan Bhayangkari.

"Kita kerjasama untuk mengedukasi masyarakat agar menggunakan masker dan juga ini kan ada masker kita bagikan, sehingga bisa mengurangi risiko penularan dari COVID-19," katanya di Kediri.

Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri mengatakan wanita memiliki peran yang besar sekali, seperti PKK yang biasanya terjun hingga ke tingkat dasa wisma.

"Kalau ada yang tidak pakai masker diingatkan terus untuk dipakai. Karena saling mengingatkan ini penting. Jadi kalau ini kita lakukan secara masif kepada seluruh elemen dampaknya akan luar biasa. Kita akan bisa menekan penyebaran hingga sangat minim sekali," ujar dia.

Mas Abu juga mengingatkan agar masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan mulai dari menggunakan masker, rajin mencuci tangan dan juga menjaga jarak.

Pemerintah juga akan terus berupaya untuk menekan penyebaran COVID-19. Keberhasilan tersebut bisa diraih dengan kolaborasi seluruh elemen yang ada di Kota Kediri.

"Nanti yang sakit akan kami obati, akan terus kami tingkatkan imunitasnya. Untuk yang terdampak pandemi ini dibantu melalui kartu "Sahabat" dan yang tidak dapat (bantuan) sudah dicover oleh pusat. Tinggal bagaimana semua untuk disiplin menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Jangan bergerombol dan yang paling penting di tempat-tempat umum harus disediakan tempat cuci tangan dan sabun," kata dia.

Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar menambahkan PKK siap untuk bekerjasama menyukseskan program "Jatim bermasker" dengan terus memberikan edukasi kepada masyarakat. Apalagi PKK juga memiliki peran yang sangat strategis.

"Kami dari PKK diberi amanah untuk menyukseskan 'Jatim bermasker' ini. Tentu ini juga menggandeng ibu-ibu Bhayangkari, ibu-ibu Persit dan ibu-ibu Muslimat. Tanpa semua program ini tidak akan berjalan dengan baik, sama-sama tahu bergerak di tingkat paling bawah. Jaringan kita ini kuat dan luas makanya kita dipilih," kata Bunda Fey, sapaan akrabnya.

Bunda Fey juga mengatakan kesadaran dalam menggunakan masker ini akan terus digugah melalui edukasi ke masyarakat dengan pembagian masker ini.

"Memang masih ada saudara-saudara kita yang meremehkan. Tapi masker ini bisa melindungi orang lain. Masker yang kita pakai ini bisa menyelamatkan nyawa orang lain. Itu harus kita pahami dan kita tanamkan di pikiran kita," kata Bunda Fey.

Sementara itu, Kapolresta Kediri AKBP Miko Indrayana mengatakan polisi juga membuat berbagai upaya untuk menekan angka persebaran COVID-19. Melalui "Jatim bermasker" diharap penyebaran COVID-19 semakin dapat ditekan lagi.

"Saya yakin ibu-ibu inilah yang nanti bisa jadi agen di lapangan. Kalau kita lihat ibu-ibu PKK ini luar biasa. Nantinya ibu-ibu ini bisa menyampaikan ke masyarakat dan keluarga tentang pentingnya menggunakan masker," kata Kapolresta Kediri.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bersama Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar serta Kapolresta Kediri AKBP Miko Indrayana memberikan masker secara simbolis kepada perwakilan PKK, Persit Kartika Candra Kirana, Bhayangkari dan Muslimat di Halaman Kantor Kelurahan Betet, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Terdapat kurang lebih ada 2.000 masker yang dibagikan kepada warga di Kelurahan Betet, Kota Kediri. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020