Sebanyak 130 orang calon mahasiswa mengikuti audisi kerja sama antara Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur dengan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Kediri guna mendapatkan beasiswa.
"Peserta ada 130 orang. Nanti akan diambil 40 orang di tahap final," kata Kepala Bidang Tata Kelola Sumberdaya dan Pelayanan Informasi Dinas Kominfo Kota Kediri Herwin Zakiyah di Kediri, Sabtu.
Proses seleksi tersebut diselenggarakan dengan mematuhi protokol kesehatan dan berlangsung selama dua hari. Pada Sabtu, ada 42 orang dari 66 calon mahasiswa yang dijadwalkan mengikuti audisi. Mereka mempresentasikan prestasi dan inovasinya di hadapan para juri.
Para juri tersebut terdiri dari Imam Mubarok (budayawan), Arief Priyono (profesional), Herwin Zakiyah (Kabid Tata Kelola Sumberdaya dan Pelayanan Informasi Diskominfo Kota Kediri), dan Andi Hallang Lewa (Kabiro Admisi Udinus). Para peserta mempresentasikan prestasi dan inovasinya selama 3 menit. Kemudian, juri memberikan penilaian kepada peserta yang akan lolos ke tahap final.
Pada tahap final, terdapat 40 orang yang akan memperebutkan 20 tiket beasiswa penuh selama menempuh pendidikan di Udinus Kediri. Sedangkan, sisanya akan mendapatkan biaya 50 persen.
Pada saat penjurian, tim akan juri memberikan tiket emas bagi peserta dengan prestasi yang dinilai luar biasa. Peserta yang mendapatkan tiket emas akan langsung menuju final, tanpa menunggu penilaian dari rapat juri. Beragam bakat mulai dari teknologi, inovasi, dan seni ditunjukkan di hadapan juri.
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Udinus Abdul Syukur mengaku sangat senang dengan kerja sama ini.
"Alhamdulillah Udinus Kediri lahir secara official pada tahun 2020. Pemkot Kediri dalam hal ini, Wali Kota Kediri, Bapak Abdullah Abu Bakar memberikan kerja sama secara official melalui program beasiswa ini," kata Abdul Syukur.
Ia menambahkan, program ini juga sejalan dengan langkah Kota Kediri untuk menjadi kota pendidikan. Dengan audisi beasiswa ini memunculkan beragam bakat yang dimiliki para mahasiswa sehingga membantu memudahkan Udinus untuk mengenali dan membimbing untuk menjadi profesional.
Di Kediri, Udinus membuka Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) dengan pilihan program studi S1 Teknik Informatika, S1 Sistem Informasi, S1 Desain Komunikasi Visual, dan S1 Manajemen.
Sementara itu, Eka, seorang guru salah satu sekolah yang mengajar 400-an siswa kurang mampu beruntung mendapatkan tiket emas. Eka mengaku ingin melanjutkan kuliah agar ia bisa mengajar dengan lebih baik.
Selain itu, Yuda Langgeng juga mendapatkan tiket emas. Ia mempresentasikan keahliannya dalam desain dan sudah memboyong prestasi internasional.
"Tentunya saya senang bisa mendapatkan tiket emas," ujar dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Peserta ada 130 orang. Nanti akan diambil 40 orang di tahap final," kata Kepala Bidang Tata Kelola Sumberdaya dan Pelayanan Informasi Dinas Kominfo Kota Kediri Herwin Zakiyah di Kediri, Sabtu.
Proses seleksi tersebut diselenggarakan dengan mematuhi protokol kesehatan dan berlangsung selama dua hari. Pada Sabtu, ada 42 orang dari 66 calon mahasiswa yang dijadwalkan mengikuti audisi. Mereka mempresentasikan prestasi dan inovasinya di hadapan para juri.
Para juri tersebut terdiri dari Imam Mubarok (budayawan), Arief Priyono (profesional), Herwin Zakiyah (Kabid Tata Kelola Sumberdaya dan Pelayanan Informasi Diskominfo Kota Kediri), dan Andi Hallang Lewa (Kabiro Admisi Udinus). Para peserta mempresentasikan prestasi dan inovasinya selama 3 menit. Kemudian, juri memberikan penilaian kepada peserta yang akan lolos ke tahap final.
Pada tahap final, terdapat 40 orang yang akan memperebutkan 20 tiket beasiswa penuh selama menempuh pendidikan di Udinus Kediri. Sedangkan, sisanya akan mendapatkan biaya 50 persen.
Pada saat penjurian, tim akan juri memberikan tiket emas bagi peserta dengan prestasi yang dinilai luar biasa. Peserta yang mendapatkan tiket emas akan langsung menuju final, tanpa menunggu penilaian dari rapat juri. Beragam bakat mulai dari teknologi, inovasi, dan seni ditunjukkan di hadapan juri.
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Udinus Abdul Syukur mengaku sangat senang dengan kerja sama ini.
"Alhamdulillah Udinus Kediri lahir secara official pada tahun 2020. Pemkot Kediri dalam hal ini, Wali Kota Kediri, Bapak Abdullah Abu Bakar memberikan kerja sama secara official melalui program beasiswa ini," kata Abdul Syukur.
Ia menambahkan, program ini juga sejalan dengan langkah Kota Kediri untuk menjadi kota pendidikan. Dengan audisi beasiswa ini memunculkan beragam bakat yang dimiliki para mahasiswa sehingga membantu memudahkan Udinus untuk mengenali dan membimbing untuk menjadi profesional.
Di Kediri, Udinus membuka Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) dengan pilihan program studi S1 Teknik Informatika, S1 Sistem Informasi, S1 Desain Komunikasi Visual, dan S1 Manajemen.
Sementara itu, Eka, seorang guru salah satu sekolah yang mengajar 400-an siswa kurang mampu beruntung mendapatkan tiket emas. Eka mengaku ingin melanjutkan kuliah agar ia bisa mengajar dengan lebih baik.
Selain itu, Yuda Langgeng juga mendapatkan tiket emas. Ia mempresentasikan keahliannya dalam desain dan sudah memboyong prestasi internasional.
"Tentunya saya senang bisa mendapatkan tiket emas," ujar dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020