Pemerintah Kota Batu menggandeng berbagai organisasi masyarakat di wilayah itu dalam upaya mengoptimalkan edukasi penerapan protokol kesehatan penanganan COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu drg Kartika Trisulandari di Batu, Sabtu, mengatakan bahwa dengan menggandeng organisasi masyarakat tersebut akan mampu memaksimalkan jaringan yang dimiliki organisasi itu untuk menekan penyebaran virus corona.

"Ini bertujuan memaksimalkan jaringan yang dimiliki organisasi tersebut agar pencegahan penyebaran COVID-19 di Kota Batu, bisa maksimal," kata Kartika.

Kartika menambahkan dalam upaya untuk mencegah penyebaran virus corona di wilayah Kota Batu, pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri tanpa mengoptimalkan peranan masyarakat.

Terlebih, saat ini Kota Batu dinyatakan kembali masuk ke zona merah oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Menurut Kartika, untuk memotong mata rantai penyebaran COVID-19 diperlukan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat agar seluruh warga tetap menerapkan protokol kesehatan pada saat melakukan aktivitas di luar rumah.

"Jangan sampai masyarakat merasa sudah aman dalam beraktivitas, karena itu sangat berisiko. Jika tidak menerapkan protokol kesehatan, penyebaran virus akan semakin meluas," kata Kartika.

Beberapa organisasi masyarakat yang digandeng oleh Pemerintah Kota Batu untuk optimalisasi edukasi penerapan protokol kesehatan tersebut, antara lain Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batu, Muhammadiyah, Gusdurian Kota Batu, dan organisasi gereja yang ada di Kota Apel itu.

Kartika menambahkan masyarakat diharapkan bisa memahami konsep adaptasi kebiaasan baru pada saat melakukan aktivitas di luar rumah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak agar tidak berkerumun.

"Kita harus menaati apa yang sudah ditetapkan oleh pemerintah terkait protokol kesehatan agar penyebaran virus corona di Kota Batu berhenti," kata Kartika.

Di Kota Batu, hingga saat ini tercatat ada 186 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, 13 orang dilaporkan meninggal dunia, 150 orang dinyatakan sembuh, dan sisanya masih menjalani perawatan.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020