Pengelola Terminal Kertonegoro Ngawi, Jawa Timur, menyatakan kenaikan jumlah penumpang yang turun di terminal setempat tidak signifikan pada momentum Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah.
"Jumlah penumpang yang turun di Terminal Ngawi tidak ada kenaikan yang signifikan, bahkan cenderung stabil," ujar Kepala UPT Terminal Kertonegoro Ngawi Ali Imron Hariyadi di Ngawi, Jumat.
Sesuai data, rata-rata jumlah penumpang yang turun di Terminal Kertonegoro Ngawi mencapai 8.000-an orang.
Pihaknya merinci, sepanjang hari kemarin jumlah penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang turun di Terminal Kertonegoro tercatat sebanyak 8.064 orang. Sedangkan dari bus antarkota dalam provinsi (AKDP) hanya 706 penumpang.
"Penambahannya tidak signifikan. Kalaupun ada penambahan hanya sekitar 100 orang per harinya," kata dia.
Ia menilai tidak banyaknya penambahan jumlah penumpang yang masuk ke Terminal Ngawi tersebut dipengaruhi oleh kondisi Idul Adha tahun ini yang berlangsung di saat pandemi COVID-19.
Kendati tidak ada lonjakan jumlah penumpang yang signifikan, pihaknya tetap melakukan antisipasi. Salah satunya menyiapkan sejumlah petugas selama 24 jam untuk melakukan pemantauan terhadap pemudik. Pemantauan yang diperhatikan di antaranya terkait penerapan protokol kesehatan.
Jika petugas mendapati penumpang yang suhu tubuhnya di atas normal, kata dia, akan mendapat perlakuan khusus. Salah-satunya ditelusuri riwayat perjalanannya serta menjalani pemeriksaan medis.
"Kami bekerja sama dengan tenaga medis untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata dia.
Tidak hanya itu, bus AKDP tujuan akhir Ngawi juga akan disterilisasi. Sedangkan armada yang transit hanya dilakukan pemantauan. Hal itu mengingat sebagian bus yang masuk terminal hanya berhenti sejenak. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Jumlah penumpang yang turun di Terminal Ngawi tidak ada kenaikan yang signifikan, bahkan cenderung stabil," ujar Kepala UPT Terminal Kertonegoro Ngawi Ali Imron Hariyadi di Ngawi, Jumat.
Sesuai data, rata-rata jumlah penumpang yang turun di Terminal Kertonegoro Ngawi mencapai 8.000-an orang.
Pihaknya merinci, sepanjang hari kemarin jumlah penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang turun di Terminal Kertonegoro tercatat sebanyak 8.064 orang. Sedangkan dari bus antarkota dalam provinsi (AKDP) hanya 706 penumpang.
"Penambahannya tidak signifikan. Kalaupun ada penambahan hanya sekitar 100 orang per harinya," kata dia.
Ia menilai tidak banyaknya penambahan jumlah penumpang yang masuk ke Terminal Ngawi tersebut dipengaruhi oleh kondisi Idul Adha tahun ini yang berlangsung di saat pandemi COVID-19.
Kendati tidak ada lonjakan jumlah penumpang yang signifikan, pihaknya tetap melakukan antisipasi. Salah satunya menyiapkan sejumlah petugas selama 24 jam untuk melakukan pemantauan terhadap pemudik. Pemantauan yang diperhatikan di antaranya terkait penerapan protokol kesehatan.
Jika petugas mendapati penumpang yang suhu tubuhnya di atas normal, kata dia, akan mendapat perlakuan khusus. Salah-satunya ditelusuri riwayat perjalanannya serta menjalani pemeriksaan medis.
"Kami bekerja sama dengan tenaga medis untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata dia.
Tidak hanya itu, bus AKDP tujuan akhir Ngawi juga akan disterilisasi. Sedangkan armada yang transit hanya dilakukan pemantauan. Hal itu mengingat sebagian bus yang masuk terminal hanya berhenti sejenak. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020