Komisi Pemilihan Umum Kota Blitar, Jawa Timur, mengonfirmasi satu pasangan bakal calon yang maju lewat jalur perseorangan memutuskan untuk mundur menjelang pemilihan kepala daerah yang digelar serentak pada Desember 2020.

"Kami rapat penyerahan perbaikan dokumen dukungan untuk bakal calon perseorangan. Ada tiga bakal pasangan calon yang datang ke KPU, tetapi satu pasangan tidak menyerahkan untuk perbaikan dukungan. Singkatnya mundur," kata Ketua KPU Kota Blitar Choirul Umam di Blitar, Senin.

Ia mengatakan satu pasangan bakal capon perseorangan yang tidak menyerahkan dukungan itu adalah Sumari-Edi Widodo. Sebelumnya, pasangan itu telah mengumpulkan 1.987 dukungan untuk ikut lewat jalur perseorangan di Pilkada Kota Blitar.

Sedangkan dua pasangan telah menyerahkan perbaikan dukungan. Untuk pasangan Purnawan Buchori-Indri Kuswati telah menyerahkan kembali dukungan sebanyak 11.500 dan pasangan Lisminingsih-Teteng Rukmocondrono telah menyerahkan dukungan sebanyak 14.100.

Saat ini, lanjut dia, tim dari KPU Kota Blitar sedang melakukan verifikasi. Pada Senin ini merupakan hari terakhir penyerahan hingga nanti jam 00.00 WIB.

"Ini sama sedang proses penghitungan untuk dukungan dua pasangan bakal calon. Kami masih menunggu apakah dari hasil penghitungan ini memenuhi syarat masuk verifikasi administrasi atau justru tidak memenuhi syarat," ujar dia.

Sementara itu, KPU Kota Blitar juga masih melakukan proses pencocokan dan penelitian jumlah pemilih di Kota Blitar. Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) Pilkada Kota Blitar 2020 datang ke rumah warga guna memastikan apakah ada yang belum masuk di data atau belum.

PPDP juga dibekali dengan protokol kesehatan seperti masker, face shield atau tameng wajah, sarung tangan hingga cairan pembersih tangan. Hal itu sebagai upaya mengantisipasi COVID-19.

Proses pencocokan dan penelitian data pemilih juga sempat menemui kendala, seperti adanya daerah yang terpaksa dilakukan lockdown atau isolasi daerah, sehingga warga dari luar daerah tidak bisa masuk dan begitu juga sebaliknya. Hal itu karena adanya temuan warga positif COVID-19 di Kota Blitar.

Pihaknya juga intensif mengadakan komunikasi dengan PPDP dalam pelaksanaan pencocokan dan penelitian data pemilih. PPDP juga bisa koordinasi dengan RT setempat, untuk solusi terbaik jika ada kendala di lapangan.

Ia berharap, pelaksanaan pilkada di Kota Blitar yang juga digelar serentak dengan daerah lain di seluruh Indonesia pada Desember 2020, bisa berlangsung dengan lancar.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020