Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya menetapkan Andy Budiman sebagai pemenang konvensi dalam Pilkada Surabaya 2020.
"Penilaian para juri dalam seleksi wawancara menghasilkan Andy Budiman sebagai peraih skor tertinggi. Karena itu, DPP PSI menetapkannya sebagai pemenang," kata Ketua Konvensi Pilkada PSI Isyana Bagoes Oka di Surabaya, Minggu.
Andy Budiman meraih skor 65,67, Firmansyah Ali (65,5), Dwi Astutik (54), Zahrul Azhar Asumta (53,6), Sally Azaria (53), dan Budi Santoso (52,8).
Menurut dia, Andy pernah belasan tahun menjadi jurnalis. Terakhir ia bertugas di Bonn sebagai redaktur Deutsche Welle, kantor berita publik Jerman. Pada Pemilu 2019, ia menjadi caleg PSI untuk DPR RI dari dapil Jawa Timur 1 (Surabaya dan Sidoarjo) .
Terkait situasi pandemi COVID-19 yang masih belum membaik di Surabaya, PSI memutuskan untuk meniadakan tahapan survei dan sepenuhnya menggunakan skor wawancara para juri.
"Hal paling utama adalah kesehatan dan keselamatan warga Surabaya. Maka kami tidak ingin mengambil risiko terkait penyebaran virus saat survei dilakukan," ujar Isyana.
Dalam dua gelombang seleksi wawancara, ada 15 peserta yang terlibat. Mereka diwawancarai sejumlah panelis di antaranya Mari E. Pangestu (Direktur Pelaksana Bank Dunia), Hamdi Muluk (Guru Besar Psikologi UI), Djayadi Hanan (Direktur Eksekutif LSI), Iman Usman (pendiri Ruang Guru), Philips J. Vermonte (Direktur Eksekutif CSIS), Sirojudin Abbas (Direktur Eksekutif SMRC), dan Bibit Samad Rianto (mantan Komisioner KPK).
Sedangkan panelis dari internal PSI ada Ketua Umum DPP PSI Grace Natalie dan Sekjen DPP PSI Raja Juli Antoni.
"Dengan diumumkannya pemenang, proses konvensi untuk Kota Surabaya selesai. Kami berharap transparansi yang telah dirintis PSI dalam konvensi ini mampu memunculkan pemimpin berkualitas dan mau bekerja keras untuk rakyat," kata Ketua DPD PSI Kota Surabaya Josiah Michael. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Penilaian para juri dalam seleksi wawancara menghasilkan Andy Budiman sebagai peraih skor tertinggi. Karena itu, DPP PSI menetapkannya sebagai pemenang," kata Ketua Konvensi Pilkada PSI Isyana Bagoes Oka di Surabaya, Minggu.
Andy Budiman meraih skor 65,67, Firmansyah Ali (65,5), Dwi Astutik (54), Zahrul Azhar Asumta (53,6), Sally Azaria (53), dan Budi Santoso (52,8).
Menurut dia, Andy pernah belasan tahun menjadi jurnalis. Terakhir ia bertugas di Bonn sebagai redaktur Deutsche Welle, kantor berita publik Jerman. Pada Pemilu 2019, ia menjadi caleg PSI untuk DPR RI dari dapil Jawa Timur 1 (Surabaya dan Sidoarjo) .
Terkait situasi pandemi COVID-19 yang masih belum membaik di Surabaya, PSI memutuskan untuk meniadakan tahapan survei dan sepenuhnya menggunakan skor wawancara para juri.
"Hal paling utama adalah kesehatan dan keselamatan warga Surabaya. Maka kami tidak ingin mengambil risiko terkait penyebaran virus saat survei dilakukan," ujar Isyana.
Dalam dua gelombang seleksi wawancara, ada 15 peserta yang terlibat. Mereka diwawancarai sejumlah panelis di antaranya Mari E. Pangestu (Direktur Pelaksana Bank Dunia), Hamdi Muluk (Guru Besar Psikologi UI), Djayadi Hanan (Direktur Eksekutif LSI), Iman Usman (pendiri Ruang Guru), Philips J. Vermonte (Direktur Eksekutif CSIS), Sirojudin Abbas (Direktur Eksekutif SMRC), dan Bibit Samad Rianto (mantan Komisioner KPK).
Sedangkan panelis dari internal PSI ada Ketua Umum DPP PSI Grace Natalie dan Sekjen DPP PSI Raja Juli Antoni.
"Dengan diumumkannya pemenang, proses konvensi untuk Kota Surabaya selesai. Kami berharap transparansi yang telah dirintis PSI dalam konvensi ini mampu memunculkan pemimpin berkualitas dan mau bekerja keras untuk rakyat," kata Ketua DPD PSI Kota Surabaya Josiah Michael. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020