Pimpinan DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota merealisasikan dukungan anggaran untuk Kampung Tanggung Wani Jogo Suroboyo sebagai upaya penanganan COVID-19 di tingkat kampung.

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti di Surabaya, Rabu, mengatakan salah satu aspirasi yang disampaikan pada saat reses adalah terkait dengan belum adanya dukungan anggaran dari Pemkot Surabaya dalam pembentukan kampung tangguh.

"Sedangkan kampung tangguh membutuhkan dukungan anggaran, misalnya untuk operasional jaga kampung dan kebutuhan sarana prasarana," katanya.

Dukungan anggaran ini menjadi penting sebagai bentuk kehadiran pemerintah di masyarakat tanpa mengabaikan semangat gotong royong warga. Hal tersebut, kata dia, juga disampaikan dalam rapat pimpinan DPRD Kota Surabaya dengan Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Hendro Gunawan pada Senin (28/6).

Pemkot Surabaya sudah merespons dengan baik gagasan tersebut dan akan segera melakukan kajian mendalam berkaitan dengan dukungan anggaran untuk kampung tangguh.

Selain itu, Reni juga mengatakan agar pemkot bergerak cepat untuk segera menganggarkan dan mengalokasikan dukungan anggaran tersebut pada kampung tangguh untuk mencegah timbulnya apatisme partisipasi warga dalam penanganan COVID-19.

"Kami, empat pimpinan DPRD semua mendukung kampung tangguh mendapat bantuan stimulus pendanaan dari APBD, lebih cepat direalisasikan lebih baik karena ini dibutuhkan warga dalam penanganan COVID-19 di lingkungannya," katanya.

Anggaran untuk penanganan COVID-19 di Surabaya sebesar Rp208.908.341.686 yang berasal dari refokusing dan realokasi APBD Surabaya 2020 sebesar Rp196.408.341.686 ditambah dengan alokasi belanja tidak terduga pada APBD murni sebesar Rp12.500.000.000. Hanya saja hingga saat ini baru terserap 23 persen.

Wali Kota Surabaya Tri Rismahariani mengatakan salah satu tujuan pembentukan Kampung Wani Jogo Suroboyo di setiap RW di Surabaya salah satunya juga mengajak masyarakat lebih disiplin dengan protokol kesehatan tidak hanya di rumah maupun kantor, tapi juga di semua aktivitas.

Ia optimistis gerakan Kampung Wani Jogo Suroboyo ini bisa berhasil karena yang membuat kesepakatan antara warga sendiri sehingga mudah untuk diikuti. "Mereka membuat kesepakatan yang diikuti bersama-sama. Gerakan itu dibuat bersama akan lebih mudah," katanya.*

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020