Seorang dokter di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terkonfirmasi positif terpapar virus corona jenis baru (COVID-19) berdasarkan hasil uji laboratorium dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Juru Bicara Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sumenep Ferdiyansyah Tetrajaya di Sumenep, Selasa, mengatakan dokter yang terkonfirmasi positif corona itu seorang perempuan dan bertugas di Puskesmas Saronggi.

"Hasil uji lab dari Kemenkes RI telah kami terima dan saat ini yang bersangkutan telah dilakukan penanganan khusus oleh tim medis Gugus Tugas COVID-19," kata Ferdi sapaan karib Ferdiyansyah Tetrajaya.

Selain dokter, ada juga seorang perawat di Puskesmas Manding, Sumenep, yang juga terkonfirmasi positif terpapar virus corona atau COVID-19.

"Dengan demikian, ada dua orang tenaga medis di Sumenep yang positif COVID-19, yakni seorang dokter dan seorang perawat, keduanya berjenis kelamin perempuan," katanya.

Dengan adanya penambahan dua orang positif COVID-19, maka jumlah total warga Sumenep yang terkonfirmasi positif terpapar virus corona mencapai 69 orang.

"Dengan adanya penambahan warga yang positif COVID-19 ini, sebaran zona merah di Sumenep juga semakin meluas," katanya.

Hingga kini, terdata 14 dari 27 kecamatan di Kabupaten Sumenep masuk kategori zona merah dalam penyebaran virus corona, satu kecamatan masuk kategori zona kuning, dan 12 kecamatan masuk kategori zona hijau.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sumenep, hingga Senin (29/6) terdata, jumlah Pasien Dalam Pemantauan (PDP) 17 orang dan jumlah total warga positif  COVID-19 mencapai 69 orang.

Perinciannya, 15 orang telah dinyatakan sembuh, tiga orang meninggal dunia, dan sisanya masih menjalani perawatan.

"Kami terus berupaya menekan angka penyebaran COVID-19 ini dengan menggencarkan sosialisasi pentingnya pola hidup sehat bagi masyarakat dan selalu mematuhi protokol kesehatan," kata Ferdi.

Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Sumenep terdata sebagai kabupaten di Pulau Madura dengan jumlah pasien paling sedikit dibandingkan dengan tiga kabupaten lain, yakni Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020