Pemerintah Kabupaten Mojokerto Jawa Timur terus menyalurkan bantuan logistik dan alat pelindung diri (APD) untuk kampung tangguh, sebagai upaya mencegah merebaknya virus corona atau COVID-19 di daerah itu.

Bupati Mojokerto Pungkasiadi di Mojokerto, Kamis, mengatakan kali ini bantuan logistik di serahkan di Desa Sambilawang dan Kedunggede, Kecamatan Dlanggu dan Desa Kertosari, Sampangagung, Pesanggrahan, Kecamatan Kutorejo.

"Kami masih berfokus pada tiga fase penanggulangan pandemi yakni meningkatkan akses kesehatan, memaksimalkan jaring pengaman sosial, serta instruksi tatanan normal baru," katanya.

Pungkasiadi juga mengajak warga masyarakat, supaya tidak takut maupun takluk dengan COVID-19 dan mendorong empati semua masyarakat supaya tetap saling memberi semangat dan empati.

"Misal ada saudara yang pasien dalam pengawasan (PDP), saya mohon jangan dijauhi. Empati sangat penting saat ini, mereka membutuhkan semua," katanya.

Saat ini, kata dia, per 10 Juni 2020 ada 69 orang positif COVID-19 di Kabupaten Mojokerto, ini bukan angka main-main karena grafiknya pun belum landai.

"Saya minta kewaspadaan, disiplin protokol kesehatan dan tetap gotong royong saling  membantu," ujarnya.

Bupati selama kegiatan penyerahan dari kampung ke kampung, selalu menegaskan bahwa instruksi normal baru agar jangan sampai disalahartikan sebagai berakhirnya pandemi.

Padahal, kata dia, normal baru adalah bagian dari upaya untuk hidup produktif, dengan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.

"Pengertian normal baru memang luas, maka dari itu kami terus mengedukasi masyarakat supaya jangan salah tafsir. Ada atau tidaknya penyakit, menjaga protokol kesehatan adalah hal yang baik untuk dijadikan kebiasaan. Lama kelamaan (new normal) akan jadi adat istiadat, kita akan terbiasa dengan itu," katanya.

Selain itu, bupati menginformasikan bahwa bantuan sosial tunai (BST) bagi masyarakat terdampak COVID-19 akan segera cair.

"Jika beberapa waktu lalu terdapat kendala pencairan, hal tersebut disebabkan proses sinkronisas data yang harus tepat. Ini mengingat jenis BST jenisnya bermacam-macam. Ada PKH, BPNT, perluasan PKH, perluasan BPNT, lansia, difabel, dan lain-lain," katanya.

Saat ini, lanjut dia, ada 145 ribu KK penerima bantuan, ada juga yang DD dari Pemda, tapi datanya masih banyak yang ganda, sehingga harus disinkronkan dulu Dinas Sosial.

"BST ini akan kami luncurkan segera. Kalau ada yang berhak tapi belum terdata, mohon segera laporan," ucapnya.

Untuk diketahui, bantuan yang diserahkan bupati di masing-masing Kampung Tangguh berupa 200 kg beras, 4 unit APD, 250 lembar masker, 1 boks sarung tangan, cairan pembersih tangan, disinfektan dan sabun cuci tangan masing-masing 1 jeriken. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020