Seluruh aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menjalani tes cepat COVID-19 secara massal di Ruang Pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo secara bertahap mulai 3 hingga 8 Juni 2020

Tes cepat COVID-19 itu menindaklanjuti arahan Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari guna memastikan kesehatan ASN dalam kondisi baik dan sekaligus untuk memutus mata rantai penularan virus corona di kabupaten setempat.

"Sebanyak 618 orang ASN pada 14 OPD akan menjalani tes cepat secara bertahap," kata Juru Bicara Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto di Probolinggo, Kamis.

Menurutnya, teknis pelaksanaan tes cepat COVID-19 secara massal tersebut melibatkan dua tim dari petugas UPT Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo.

"Kedua tim tersebut setiap harinya diharapkan mampu memeriksa 150 sampel darah melalui metode kapiler, sehingga dibutuhkan waktu empat hari untuk menyelesaikan tes cepat massal itu," tuturnya.

Ia mengatakan untuk hasilnya akan direkap secara keseluruhan setelah semua ASN melakukan tes cepat COVID-19 dan kalaupun nanti ada yang reaktif, sesuai dengan protokol kesehatan akan dilakukan pemeriksaan swab.

"Kalau hasilnya ada yang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19, selanjutnya akan diisolasi mandiri di rumah sehat Kabupaten Probolinggo untuk mendapatkan perawatan dan penanganan yang tepat," katanya.

Sementara Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Probolinggo Yulius Christian mengatakan tes cepat secara masif merupakan langkah antisipatif seperti yang telah dilakukan sebelumnya pada wilayah-wilayah berisiko tinggi, seperti pasar, swalayan dan kontak erat dari kasus konfirmasi positif.

"Ini merupakan arahan dari Ibu Bupati kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 untuk melakukan screening secara luas guna mencegah fenomena gunung es," ujarnya.

Ia menjelaskan orang yang terpapar virus Corona belum terdata secara menyeluruh. "Harapannya adalah ditemukan sedini mungkin, kemudian dilakukan langkah antisipasi agar tidak menular lebih luas ke tengah masyarakat," ucapnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020