Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur (Jatim) menyampaikan bahwa Kota Surabaya masih mencatat penambahan kasus baru terkonfirmasi positif terbanyak per Jumat pukul 17.00 WIB.
"Update data hari ini, total pasien kasus baru sebanyak 139 orang, dan Surabaya masih tertinggi dengan 94 orang, diikuti Sidoarjo sembilan orang, dan Lamongan tujuh orang," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat malam.
Menurut Gubernur Jatim tersebut, penambahan kasus baru ini memang sangat tidak menggembirakan, namun ia meminta untuk dijadikan pengingat agar semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Secara total di Surabaya sampai hari ini kasus positifnya sebanyak 2.394 orang, sedangkan di Jatim secara keseluruhan mencapai 4.409 orang, dengan 1.478 orang (74,49 persen) di antaranya masih dalam perawatan.
Selain Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan, dengan rinciannya per daerah lainnya yakni satu orang dari Kabupaten Pasuruan, dua orang dari Gresik, satu orang dari Kabupaten Sidoarjo, enam orang dari Magetan dan satu orang dari Pamekasan.
Kemudian, enam orang dari Kota Malang, tiga orang dari Tuban, dua orang dari Kabupaten Malang, tiga orang dari Kabupaten Madiun, tiga orang dari Sampang dan satu orang dari Bojonegoro.
Khofifah juga mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya terhadap korban meninggal dunia yang khusus hari ini sebanyak 24 orang.
"Selama perjalanan layanan COVID-19 di Jatim, angka meninggal dunia pada hari ini adalah yang tertinggi. Ini harus menjadi catatan bersama," kata Khofifah lagi.
Berdasarkan data, sebanyak 17 orang meninggal dunia asal Surabaya, tiga orang Sidoarjo, dua orang Gresik, dan masing-masing satu orang asal Kabupaten Malang serta Situbondo.
Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut mengingatkan bahwa cara paling jitu untuk melawan COVID-19 adalah disiplin, pola hidup bersih dan sehat serta patuh terhadap protokol kesehatan.
Total pasien meninggal dunia di Jatim sebanyak 372 (8,44 persen), sedangkan pasien sembuh mencapai 589 orang (13,36 persen).
Terkait warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim 6.410 orang, dengan 3.088 orang (48,17 persen) di antaranya masih diawasi.
Selanjutnya, orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 24.420 orang, dengan 4.037 orang (16,52 persen) masih dipantau.
Sedangkan, kasus orang tanpa gejala (OTG) di Jatim jumlahnya mencapai 1.795 orang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Update data hari ini, total pasien kasus baru sebanyak 139 orang, dan Surabaya masih tertinggi dengan 94 orang, diikuti Sidoarjo sembilan orang, dan Lamongan tujuh orang," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat malam.
Menurut Gubernur Jatim tersebut, penambahan kasus baru ini memang sangat tidak menggembirakan, namun ia meminta untuk dijadikan pengingat agar semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Secara total di Surabaya sampai hari ini kasus positifnya sebanyak 2.394 orang, sedangkan di Jatim secara keseluruhan mencapai 4.409 orang, dengan 1.478 orang (74,49 persen) di antaranya masih dalam perawatan.
Selain Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan, dengan rinciannya per daerah lainnya yakni satu orang dari Kabupaten Pasuruan, dua orang dari Gresik, satu orang dari Kabupaten Sidoarjo, enam orang dari Magetan dan satu orang dari Pamekasan.
Kemudian, enam orang dari Kota Malang, tiga orang dari Tuban, dua orang dari Kabupaten Malang, tiga orang dari Kabupaten Madiun, tiga orang dari Sampang dan satu orang dari Bojonegoro.
Khofifah juga mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya terhadap korban meninggal dunia yang khusus hari ini sebanyak 24 orang.
"Selama perjalanan layanan COVID-19 di Jatim, angka meninggal dunia pada hari ini adalah yang tertinggi. Ini harus menjadi catatan bersama," kata Khofifah lagi.
Berdasarkan data, sebanyak 17 orang meninggal dunia asal Surabaya, tiga orang Sidoarjo, dua orang Gresik, dan masing-masing satu orang asal Kabupaten Malang serta Situbondo.
Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut mengingatkan bahwa cara paling jitu untuk melawan COVID-19 adalah disiplin, pola hidup bersih dan sehat serta patuh terhadap protokol kesehatan.
Total pasien meninggal dunia di Jatim sebanyak 372 (8,44 persen), sedangkan pasien sembuh mencapai 589 orang (13,36 persen).
Terkait warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim 6.410 orang, dengan 3.088 orang (48,17 persen) di antaranya masih diawasi.
Selanjutnya, orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 24.420 orang, dengan 4.037 orang (16,52 persen) masih dipantau.
Sedangkan, kasus orang tanpa gejala (OTG) di Jatim jumlahnya mencapai 1.795 orang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020