Salah seorang peserta dari segmen pekerja bukan penerima upah (PBPU) atau mandiri Djoko Sudiarso mengatakan aplikasi mobile JKN yang merupakan aplikasi pelayanan unggulan milik BPJS Kesehatan menjadi andalan bagi peserta JKN-KIS khususnya di kondisi pandemi COVID-19.
Pria kelahiran 1968 itu berkunjung ke Kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Lumajang untuk melakukan perubahan fasilitas kesehatan tingkat pertama atau FKTP. "Begitu datang, tadi bapak satpam sangat responsif dan katanya saya tidak perlu antre kalau hanya untuk mengubah faskes," katanya di Kabupaten Lumajang.
Begitu diedukasi tentang aplikasi mobile JKN, lanjut dia, ternyata hampir sama seperti pelayanan yang ada di Kantor BPJS Kesehatan, sehingga aplikasi itu sangat bagus. "Apalagi dalam situasi kondisi penyebaran COVID-19 yang belum berakhir sampai saat ini, aplikasi itu sangat praktis dan bisa memberikan kebutuhan peserta hanya melalui handphone," tuturnya.
Seperti diketahui perkembangan penularan virus Corona di Indonesia sampai hari ini masih dinyatakan "lampu merah" atau bisa dikatakan sangat memprihatinkan tidak terkecuali di wilayah Kabupaten Lumajang. Dalam situasi pandemi juga membuat Djoko sangat menganjurkan untuk tidak keluar rumah bagi peserta JKN-KIS yang lain, jika ingin mengubah data peserta ataupun pelayanan administrasi lainnya.
"Saya coba jelajahi fiturnya cukup lengkap, mulai dari pendaftaran peserta baru, mengubah data peserta , cek tagihan atau iuran bahkan ada screening kesehatan," katanya. Tidak hanya itu, ada screening mandiri juga untuk mengetahui kondisi kita ditengah-tengah maraknya virus Corona dan ada lagi kartu digitalnya, sehingga tidak perlu membawa kartu fisik karena kalau telepon genggam pasti dibawa, jadi cukup praktis.
"Satu aplikasinya tapi manfaatnya banyak karena aplikasi mobile JKN merupakan salah satu upaya juga untuk menghindari kontak langsung dengan orang lain dan mencegah pencegahan COVID-19," ujarnya.
Djoko juga sangat menyarankan untuk menggunakan aplikasi mobile JKN, apalagi dalam kondisi pandemi, sehingga tugas bersama untuk mencegah penyebaran virus Corona.
"Kalau bisa dilakukan dari rumah kenapa harus keluar rumah? BPJS Kesehatan sudah memberikan fasilitas itu dan kenapa tidak kita manfaatkan saja. Tinggal mengunduh di playstore dan menginstalnya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Pria kelahiran 1968 itu berkunjung ke Kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Lumajang untuk melakukan perubahan fasilitas kesehatan tingkat pertama atau FKTP. "Begitu datang, tadi bapak satpam sangat responsif dan katanya saya tidak perlu antre kalau hanya untuk mengubah faskes," katanya di Kabupaten Lumajang.
Begitu diedukasi tentang aplikasi mobile JKN, lanjut dia, ternyata hampir sama seperti pelayanan yang ada di Kantor BPJS Kesehatan, sehingga aplikasi itu sangat bagus. "Apalagi dalam situasi kondisi penyebaran COVID-19 yang belum berakhir sampai saat ini, aplikasi itu sangat praktis dan bisa memberikan kebutuhan peserta hanya melalui handphone," tuturnya.
Seperti diketahui perkembangan penularan virus Corona di Indonesia sampai hari ini masih dinyatakan "lampu merah" atau bisa dikatakan sangat memprihatinkan tidak terkecuali di wilayah Kabupaten Lumajang. Dalam situasi pandemi juga membuat Djoko sangat menganjurkan untuk tidak keluar rumah bagi peserta JKN-KIS yang lain, jika ingin mengubah data peserta ataupun pelayanan administrasi lainnya.
"Saya coba jelajahi fiturnya cukup lengkap, mulai dari pendaftaran peserta baru, mengubah data peserta , cek tagihan atau iuran bahkan ada screening kesehatan," katanya. Tidak hanya itu, ada screening mandiri juga untuk mengetahui kondisi kita ditengah-tengah maraknya virus Corona dan ada lagi kartu digitalnya, sehingga tidak perlu membawa kartu fisik karena kalau telepon genggam pasti dibawa, jadi cukup praktis.
"Satu aplikasinya tapi manfaatnya banyak karena aplikasi mobile JKN merupakan salah satu upaya juga untuk menghindari kontak langsung dengan orang lain dan mencegah pencegahan COVID-19," ujarnya.
Djoko juga sangat menyarankan untuk menggunakan aplikasi mobile JKN, apalagi dalam kondisi pandemi, sehingga tugas bersama untuk mencegah penyebaran virus Corona.
"Kalau bisa dilakukan dari rumah kenapa harus keluar rumah? BPJS Kesehatan sudah memberikan fasilitas itu dan kenapa tidak kita manfaatkan saja. Tinggal mengunduh di playstore dan menginstalnya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020