Rumah Sakit Airlangga Surabaya (RSUA) menutup sementara layanan bagi pasien baru corona akibat keterbatasan tempat tidur setelah menangani lebih dari 100 pasien COVID-19.

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih di Surabaya, Kamis mengatakan, penutupan layanan sementara juga dilakukan Institut Tropical Disease (ITD) Unair untuk pengujian sampel baru COVID-19 dan hanya akan menerima sampel baru COVID-19 dari RSUA.

"Tercatat, ada 100 lebih pasien yang sedang dalam perawatan di RSUA. Hal itu, semakin hari terus bertambah. Karena keterbatasan tempat tidur yang kami miliki, tentu kebijakan penutupan sementara kami ambil," kata Nasih.

Nasih menjelaskan kebijakan penutupan layanan bagi pasien baru COVID-19 di RSUA diambil karena pihaknya tidak ingin memaksakan untuk menerima pasien sementara kapasitas tempat tidur tidak ada. 

"Hal ini justru akan menimbulkan masalah baru. Tidak mungkin pasien akan dirawat seadanya atau bahkan kami taruh di IGD (Instalasi Gawat Darurat)," ujarnya.

Menurutnya, penutupan sementara ini merupakan ikhtiar RSUA untuk melakukan penataan internal dan penambahan fasilitas yang masih kurang. 

"Penutupan sementara ini murni karena keterbatasan tempat tidur. Meski, saat ini juga sedang dalam proses penambahan. Semua perlu waktu dan rancangan kami, dalam waktu dekat ada penambahan 100 tempat tidur," ucapnya.

Mengenai penutupan layanan pengujian sampel COVID-19 di ITD Unair, Nasih mengemukakan hal itu juga berkaitan erat dengan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang mereka miliki.

Ditegaskannya, pentupan semantara ini juga bagian dari ikhtiar untuk menyiapkan SDM dan alat pengujian yang lebih baik lagi.

"Ke depan, kami tidak ingin adanya penumpukan sampel COVID-19 yang harus menunggu lama dalam peroses pengujiannya," kata Nasih.

Usai penataan internal tersebut, Unair ingin sampel yang masuk pada hari itu bisa diproses dan hasilnya segera bisa diketahui. 

"Sekali lagi, tindakan dan kebijakan yang kami ambil ini, semua demi keselamatan dan kesehatan banyak pihak. Baik masyarakat maupun tenaga medis," tuturnya. (*)

 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020