Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur meninjau penerapan dua kampung tangguh di Desa Pepelegi dan Desa Waru, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Selasa (26/5) malam.
Forkopimda yang terdiri dari Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran, Sekda Provinsi Jatim Heroe Tjahjono dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Irsyansyah melihat kesiapan sarana dan prasarana kampung tangguh di dua desa yang 34 penduduknya terpapar COVID-19.
"Kampung tangguh ini sebagai titik terdepan untuk mencegah perkembangan COVID-19 serta untuk mengatasi permasalahan sosial lainnya," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran.
Fadil mengapresiasi antusiasme dan respons warga dua desa tersebut untuk membentuk kampung tanggung sebagai upaya mandiri mengelola lingkunganya guna mengatasi COVID-19 serta dampak sosial yang ditimbulkannya.
"Tentunya ke depan kita semua harus optimis bahwa penyebaran COVID-19 di Sidoarjo akan dapat dan bisa dikendalikan jika prinsip-prinsip dasar penerapan kampung tangguh bisa dilaksanakan oleh seluruh Kelurahan dengan berbasis RW," ujarnya.
Lebih lanjut, Fadil menjelaskan, kedisiplinan warga adalah kunci untuk memutus penyebaran COVID-19. Sebab jika kedisiplinan tidak dilakukan, maka menurutnya, sulit untuk menurunkan angka COVID-19.
"Karena kunci keberhasilan dari upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini adalah dengan kedisiplinan. Selain itu tentu harus guyub rukun serta gotong royong untuk saling mengingatkan warga yang satu dengan warga yang lain," katanya.
Jenderal bintang dua itu menambahkan, untuk memberikan efek jera kepada masyarakat agar mematuhi anjuran pemerintah, ke depan akan ada tim yang terdiri dari Satpol PP, Koramil, dan Polsek akan melakukan pengamanan berlapis dan penindakan di kampung, di jalan umum dan di tempat tempat keramaian.
"Jadi nanti penindakannya di kampung-kampung. Tidak hanya di jalan umum dan tempat keramaian saja," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Forkopimda yang terdiri dari Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran, Sekda Provinsi Jatim Heroe Tjahjono dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Irsyansyah melihat kesiapan sarana dan prasarana kampung tangguh di dua desa yang 34 penduduknya terpapar COVID-19.
"Kampung tangguh ini sebagai titik terdepan untuk mencegah perkembangan COVID-19 serta untuk mengatasi permasalahan sosial lainnya," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran.
Fadil mengapresiasi antusiasme dan respons warga dua desa tersebut untuk membentuk kampung tanggung sebagai upaya mandiri mengelola lingkunganya guna mengatasi COVID-19 serta dampak sosial yang ditimbulkannya.
"Tentunya ke depan kita semua harus optimis bahwa penyebaran COVID-19 di Sidoarjo akan dapat dan bisa dikendalikan jika prinsip-prinsip dasar penerapan kampung tangguh bisa dilaksanakan oleh seluruh Kelurahan dengan berbasis RW," ujarnya.
Lebih lanjut, Fadil menjelaskan, kedisiplinan warga adalah kunci untuk memutus penyebaran COVID-19. Sebab jika kedisiplinan tidak dilakukan, maka menurutnya, sulit untuk menurunkan angka COVID-19.
"Karena kunci keberhasilan dari upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini adalah dengan kedisiplinan. Selain itu tentu harus guyub rukun serta gotong royong untuk saling mengingatkan warga yang satu dengan warga yang lain," katanya.
Jenderal bintang dua itu menambahkan, untuk memberikan efek jera kepada masyarakat agar mematuhi anjuran pemerintah, ke depan akan ada tim yang terdiri dari Satpol PP, Koramil, dan Polsek akan melakukan pengamanan berlapis dan penindakan di kampung, di jalan umum dan di tempat tempat keramaian.
"Jadi nanti penindakannya di kampung-kampung. Tidak hanya di jalan umum dan tempat keramaian saja," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020