Grafik kasus pasien positif COVID-19 di Kabupaten Gresik, Jatim naik drastik dengan bertambah 27 pasien atau merupakan kenaikan tertinggi selama pandemi corona, karena sebelumnya kenaikan tertinggi per hari hanya mencapai delapan orang.
"Dari 27 kasus positif hari ini, satu orang di antaranya meninggal dunia. Pasien tersebut dari Desa Pacuh, Kecamatan Balongpanggang. Kemarin sudah kami laporkan sebagai PDP dan menunggu hasil swab. Hari ini swab keluar positif, sehingga statusnya menjadi konfirmasi positif meninggal," ujar Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Gresik drg Saifudin Ghozali di Gresik, Kamis.
Saifudin yang juga menjabat sebagai Kadinkes Gresik itu mengatakan, dengan tambahan 27 orang positif, total konfirmasi positif yang sebelumnya 67 kini menjadi 94 orang, rinciannya 12 orang sembuh, 48 orang menjalani perawatan, sedangkan yang meninggal 8 orang.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik AM Reza Pahlevi mengatakan, total pasien baru positif itu masing-masing berasal dari Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo (9 orang), Desa Setro Kecamatan Menganti (2 orang), dan Desa Boteng Menganti (4 orang).
Kemudian dari Desa Domas Menganti (1 orang), Desa Wedoroanom Driyorejo (1), Desa Karang Rejo Kecamatan Manyar (2 orang), dan Desa Karangpoh Kecamatan Gresik (1 orang).
Selain itu, dari Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas (1), Desa Dahan Rejo Kebomas (1), Desa Wates Tanjung Kecamatan Wringin Anom (1), Desa Bunderan Kecamatan Sidayu (1), Desa Cerme Lor Kecamatan Cerme (1), Desa Banjaran Kecamatan Driyorejo (1 positif).
Untuk klaster, masing-masing berasal dari klaster Surabaya, klaster Sampoerna, klaster pedagang ayam Sidowungu, dan klaster Pabean.
"Tambahan positif dalam jumlah besar ini merupakan upaya dalam menyelesaikan klaster-klaster besar yang ada di Gresik. Mudah-mudahan mulai besok penambahan bisa landai," katanya.
Sementara itu, untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) berjumlah 230 orang, Orang Dalam Risiko (ODR) ada 1.132 orang dan yang sudah lepas pengawasan 1.074 orang.
Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1.163 orang, rinciannya, yang masih dipantau 157 orang, dan selesai dipantau 1.006 orang.
"Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) per hari ini sebanyak 196 orang. Rinciannya dalam pengawasan 51 orang, dan selesai pengawasan 137 orang. Sementara yang meninggal sebanyak 8 orang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Dari 27 kasus positif hari ini, satu orang di antaranya meninggal dunia. Pasien tersebut dari Desa Pacuh, Kecamatan Balongpanggang. Kemarin sudah kami laporkan sebagai PDP dan menunggu hasil swab. Hari ini swab keluar positif, sehingga statusnya menjadi konfirmasi positif meninggal," ujar Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Gresik drg Saifudin Ghozali di Gresik, Kamis.
Saifudin yang juga menjabat sebagai Kadinkes Gresik itu mengatakan, dengan tambahan 27 orang positif, total konfirmasi positif yang sebelumnya 67 kini menjadi 94 orang, rinciannya 12 orang sembuh, 48 orang menjalani perawatan, sedangkan yang meninggal 8 orang.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik AM Reza Pahlevi mengatakan, total pasien baru positif itu masing-masing berasal dari Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo (9 orang), Desa Setro Kecamatan Menganti (2 orang), dan Desa Boteng Menganti (4 orang).
Kemudian dari Desa Domas Menganti (1 orang), Desa Wedoroanom Driyorejo (1), Desa Karang Rejo Kecamatan Manyar (2 orang), dan Desa Karangpoh Kecamatan Gresik (1 orang).
Selain itu, dari Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas (1), Desa Dahan Rejo Kebomas (1), Desa Wates Tanjung Kecamatan Wringin Anom (1), Desa Bunderan Kecamatan Sidayu (1), Desa Cerme Lor Kecamatan Cerme (1), Desa Banjaran Kecamatan Driyorejo (1 positif).
Untuk klaster, masing-masing berasal dari klaster Surabaya, klaster Sampoerna, klaster pedagang ayam Sidowungu, dan klaster Pabean.
"Tambahan positif dalam jumlah besar ini merupakan upaya dalam menyelesaikan klaster-klaster besar yang ada di Gresik. Mudah-mudahan mulai besok penambahan bisa landai," katanya.
Sementara itu, untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) berjumlah 230 orang, Orang Dalam Risiko (ODR) ada 1.132 orang dan yang sudah lepas pengawasan 1.074 orang.
Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1.163 orang, rinciannya, yang masih dipantau 157 orang, dan selesai dipantau 1.006 orang.
"Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) per hari ini sebanyak 196 orang. Rinciannya dalam pengawasan 51 orang, dan selesai pengawasan 137 orang. Sementara yang meninggal sebanyak 8 orang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020