Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memantau langsung secara daring pelaksanaan penyaluran bantuan langsung tunai dana desa di Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Rabu.
Lewat saluran digital, Gubernur Khofifah menyaksikan penyaluran BLT dana desa dan mengapresiasi kerja keras Pemkab Banyuwangi hingga pemerintah desa dalam mengawal berbagai program jaring pengaman sosial.
"Terima kasih atas kontribusi semua pihak yang telah bahu-membahu mengatasi COVID-19 ini. Kebersamaan menjadi amat penting bagi kita semua," kata Gubernur Khofifah, dalam via sambungan online.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam kesempatan itu melaporkan berbagai perkembangan jaring pengaman sosial di Banyuwangi. Dan saat ini, dari 189 desa di Banyuwangi telah tersalur di 56 desa, dengan total 10.696 keluarga penerima manfaat, dana yang tersalur mencapai Rp6,4 miliar.
"Selain program jaring pengaman sosial yang berasal dari pusat dan provinsi, kami juga mengalokasikan anggaran dari APBD Pemkab Banyuwangi," kata Bupati Anas.
Pemkab Banyuwangi, katanya, juga menyiapkan laporan secara dalam jaringan (daring) untuk para warga terdampak yang tidak terakomodir dari berbagai program jaring pengaman sosial yang ada.
"Dengan berbasis NIK, warga bisa melaporkan secara daring. Nanti, akan diverifikasi oleh pemkab dan desa," ujarnya.
Anas menambahkan, pemerintah daerah setempat juga merilis atau memamppang data para penerima bantuan di kantor-kantor desa, kecamatan hingga di tempat-tempat ibadah.
Warga yang terdampak dan belum mendapatkan bantuan dari bantuan, menurutnya, akan diakomodir dengan bantuan non-APBD ataupun APBN.
"Kami menyiapkan paket sembako hasil donasi para ASN, CSR, hingga juga menggandeng berbagai Lembaga Amil Zakat," katanya.
Penyaluran BLT desa di Genteng Wetan sendiri diserahkan kepada 267 keluarga penerima manfaat (KPM). Khusus penyaluran BLT desa yang dipantau oleh Gubernur Khofifah tersebut, para penerima juga mendapatkan tambahan bantuan sembako dari gubernur. Berisi beras, minyak goreng, mi instan, telur, hand sanitizer, masker serta vitamin C.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Lewat saluran digital, Gubernur Khofifah menyaksikan penyaluran BLT dana desa dan mengapresiasi kerja keras Pemkab Banyuwangi hingga pemerintah desa dalam mengawal berbagai program jaring pengaman sosial.
"Terima kasih atas kontribusi semua pihak yang telah bahu-membahu mengatasi COVID-19 ini. Kebersamaan menjadi amat penting bagi kita semua," kata Gubernur Khofifah, dalam via sambungan online.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam kesempatan itu melaporkan berbagai perkembangan jaring pengaman sosial di Banyuwangi. Dan saat ini, dari 189 desa di Banyuwangi telah tersalur di 56 desa, dengan total 10.696 keluarga penerima manfaat, dana yang tersalur mencapai Rp6,4 miliar.
"Selain program jaring pengaman sosial yang berasal dari pusat dan provinsi, kami juga mengalokasikan anggaran dari APBD Pemkab Banyuwangi," kata Bupati Anas.
Pemkab Banyuwangi, katanya, juga menyiapkan laporan secara dalam jaringan (daring) untuk para warga terdampak yang tidak terakomodir dari berbagai program jaring pengaman sosial yang ada.
"Dengan berbasis NIK, warga bisa melaporkan secara daring. Nanti, akan diverifikasi oleh pemkab dan desa," ujarnya.
Anas menambahkan, pemerintah daerah setempat juga merilis atau memamppang data para penerima bantuan di kantor-kantor desa, kecamatan hingga di tempat-tempat ibadah.
Warga yang terdampak dan belum mendapatkan bantuan dari bantuan, menurutnya, akan diakomodir dengan bantuan non-APBD ataupun APBN.
"Kami menyiapkan paket sembako hasil donasi para ASN, CSR, hingga juga menggandeng berbagai Lembaga Amil Zakat," katanya.
Penyaluran BLT desa di Genteng Wetan sendiri diserahkan kepada 267 keluarga penerima manfaat (KPM). Khusus penyaluran BLT desa yang dipantau oleh Gubernur Khofifah tersebut, para penerima juga mendapatkan tambahan bantuan sembako dari gubernur. Berisi beras, minyak goreng, mi instan, telur, hand sanitizer, masker serta vitamin C.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020