Puluhan jurnalis dari berbagai media yang ada di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, Senin  menjalani rapid test atau tes cepat COVID-19 yang difasilitasi Pemerintah Kota Malang.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Malang Nur Widianto mengatakan bahwa tes cepat tersebut dilakukan terhadap kurang lebih 51 orang jurnalis, di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Dinas Kesehatan Kota Malang.

"Apabila teman-teman membutuhkan berkas hasil periksa rapid test untuk kepentingan perjalanan kedinasan, humas akan komunikasikan lebih lanjut untuk dapat salinan berkas dimaksud," kata Widianto, di Kota Malang, Jawa Timur.

Menurut Widianto, hasil rapid test akan diinformasikan secara menyeluruh antara jumlah yang reaktif dan nonreaktif. Bila memang ada jurnalis yang memiliki hasil reaktif, maka akan diinformasikan langsung ke yang bersangkutan, dan akan dipantau oleh Dinas Kesehatan.

Widianto menambahkan, dari 51 orang yang menjalani tes cepat tersebut, 50 orang dinyatakan nonreaktif, dan satu orang reaktif. Uji cepat yang dilakukan untuk kalangan jurnalis yang ada di wilayah Kota Malang tersebut, dalam upaya deteksi dini pencegahan penyebaran COVID-19

"Catatan dari Dinkes, teruntuk rekan yang reaktif, untuk sementara waktu rehat di rumah dulu, selanjutnya menunggu info untuk dilakukan uji cepat kedua," kata Widianto.

Widianto mengharapkan, para jurnalis baik yang dinyatakan reaktif maupun nonreaktif, tetap bisa menjaga kondisi kesehatan, serta mengutamakan protokol kesehatan selama melakukan tugas lapangan.

Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya, Ariful Huda, menyampaikan apresiasi dan berterima kasih kepada Pemerintah Kota Malang yang telah memfasilitasi uji cepat COVID-19 untuk para jurnalis, khususnya yang ada di Kota Malang.

"Ini bentuk pencegahan COVID-19 karena para jurnalis cukup rentan," katanya.

Di Kota Malang, tercatat hingga saat ini terdapat 27 kasus positif virus yang telah menjangkiti 213 negara atau kawasan tersebut. Dari 27 pasien positif COVID-19 di Kota Malang itu, sebanyak 12 orang telah sembuh, dan sisanya masih menjalani perawatan.

Data lainnya, sebanyak 1.995 orang masuk kategori Orang Dengan Risiko (ODR), 295 berstatus Orang Tanpa Gejala (PTG), 103 orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan sebanyak 72 orang merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Saat ini, Kota Malang bersama Kabupaten Malang, dan Kota Batu tengah menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dalam upaya untuk mencegah penyebaran virus yang pertama kali merebak di Wuhan, China itu.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020