Jumlah keluarga prasejahtera baru yang berhak mendapat jatah Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang diperluas di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, tercatat mencapai 34.177 KK.

Pelaksana Tugas Kabid Perlindungan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos PPPA dan KB) Tulungagung Eko Sumaryono di Tulungagung, Rabu, mengatakan, penambahan keluarga penerima manfaat (KPM) itu melengkapi alokasi BPNT sebelumnya yang ditetapkan sebanyak 50.144 KPM.

"Dengan BPNT yang diperluas akibat dampak pandemi COVID-19 ini, maka jumlah penerima manfaat secara keseluruhan sebanyak 84.321 keluarga, yakni 50.144 KPM itu data lama, dan 34.177 KPM hasil perluasan," katanya.

Saat ini, keluarga penerima manfaat hasil perluasan bertahap menerima kartu keluarga sejahtera (KKS) yang dibagikan petugas BNI, dibantu jajaran dinsos, pemerintah desa/kecamatan, serta aparat keamanan.

Targetnya pada 20 Mei semua KPM telah menerima KKS, sehingga proses pencairan bisa dilakukan sebelum akhir Mei. Saat ini, jadwal pembagian KKS dilakukan pada tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Tulungagung, Pakel, dan Bandung.
Petugas membagikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) kepada warga penerima Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (13/5/2020). (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

Eko menambahkan, pencairan BPNT perluasan masih menunggu proses penyaluran bansos nontunai lama rampung.

"Saat ini masih proses penyelesaian pencairan BPNT lama. Setelah itu, barulah KPM baru akan diproses, jika agen sudah siap," ujar Eko.

Selama proses pembagian kartu BPNT, Dinsos PPPA dan KB menerapkan protokol kesehatan. Semua petugas dilengkapi APD standar, menggunakan masker, pelindung muka transparan, sarung tangan, dan baju pelindung.

Proses antrean dan pembagian juga dibuat dengan protokol penjarakan fisik, cuci tangan sebelum masuk gedung tempat pembagian KKS, hingga kewajiban menggunakan masker bagi semua KPM.

Bahkan sejumlah tenaga medis juga dikerahkan untuk membantu warga cuci tangan maupun membagikan masker bagi yang tidak mengenakan masker.

Meskipun demikian kerumunan tetap terjadi akibat warga datang lebih awal dari waktu yang sudah ditetapkan.

"Kami jadwalkan setiap kelurahan selesai dibagikan dalam waktu satu jam. Banyak yang datang lebih cepat sebelum waktunya," kata Eko. 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020