Sejumlah komunitas pecinta alam yang tergabung dalam Uprise Surabaya menggelar aksi sosial pemberian tunjangan hari raya (THR) kepada kaum duafa juru kunci makam pahlawan dan anak yatim piatu. Aksi kemanusiaan tersebut bertajuk "Surabaya Melawan Corona" (SMC).
"Kami menjual kaus yang hasilnya akan diberikan untuk THR kepada kaum duafa, termasuk juga juru kunci makam tokoh di Jawa Timur, anak yatim piatu, serta pekerja jalanan pada tujuh hari sebelum Lebaran," kata koordinator lapangan Surabaya Melawan Corona (SMC) Roky Yulmezak di Surabaya, Selasa.
Roky menjelaskan, konsep aksi yang digelar adalah menjual kaus melalui daring seharga Rp90 ribu dan dari nilai itu Rp40 ribu dari hasil penjualan akan didonasikan.
Dengan uang Rp90 ribu, kata Roky, donatur selain bisa mendonasikan Rp40 ribu juga mendapatkan kaus bertuliskan "Surabaya Melawan Corona", gantungan kunci, masker, dan stiker serta nama donatur yang dicantumkan di belakang kaus.
Anggota Komunitas Semanggi Alas ini mengatakan pencantuman nama donatur itu merupakan salah satu cara untuk mengapresiasi niat baik masyarakat, serta menjadi bukti bahwa kegiatan ini adalah milik mereka juga.
"Sampai saat ini sudah ada pesanan sebanyak 270 kaus. Pemesan berasal dari berbagai daerah, seperti Jawa Timur, Bali dan daerah lainnya," katanya.
Lintas komunitas ini fokus secara daring, terlebih saat ini sedang menggiatkan program physical distancing.
Sementara itu, alasan pemberian THR ke juru kunci makam adalah ingin membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap para juru kunci yang selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
"Para juru kunci yang dengan ikhlas merawat (makam) walaupun kurang mendapat perhatian dari dinas terkait," ujarnya.
Seluruh donasi yang terkumpul akan dibagikan dalam bentuk uang sebesar Rp100 ribu, sembako dan pakaian. Karena itu pihaknya mengajak masyarakat dan anggota komunitas SuperAdventure Surabaya dan lainnya dapat terlibat dalam kegiatan ini.
"Ini adalah saat yang tepat untuk menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab kepada sesama. Situasi akibat corona ini memang menyulitkan, tapi ada banyak orang yang hidupnya jauh lebih sulit sebelum virus ini datang. Dan bisa meringankan beban orang seperti mereka itu akan menjadi luar biasa," ucapnya.
Puluhan komunitas pecinta alam yang terlibat adalah Semanggi Alas, Pendaki Gunung Surabaya, Team Solidaritas, Panjang Adv, Dagelan Adv, Lotus Adv, Kapten Prasojo Adv, Sahabat Pena dan lainnya.
Pembina Uprise Surabaya Fariz Affandy mengaku terharu dan bangga bisa terlibat dalam kegiatan sosial ini.
"Kami bangga, bisa menyatukan beberapa komunitas penggiat alam untuk bikin sesuatu yang positif di masa pandemik ini, kedepan harapannya ingin tetap bisa berjalan, semakin solid, bikin bangga kota Surabaya khususnya," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Kami menjual kaus yang hasilnya akan diberikan untuk THR kepada kaum duafa, termasuk juga juru kunci makam tokoh di Jawa Timur, anak yatim piatu, serta pekerja jalanan pada tujuh hari sebelum Lebaran," kata koordinator lapangan Surabaya Melawan Corona (SMC) Roky Yulmezak di Surabaya, Selasa.
Roky menjelaskan, konsep aksi yang digelar adalah menjual kaus melalui daring seharga Rp90 ribu dan dari nilai itu Rp40 ribu dari hasil penjualan akan didonasikan.
Dengan uang Rp90 ribu, kata Roky, donatur selain bisa mendonasikan Rp40 ribu juga mendapatkan kaus bertuliskan "Surabaya Melawan Corona", gantungan kunci, masker, dan stiker serta nama donatur yang dicantumkan di belakang kaus.
Anggota Komunitas Semanggi Alas ini mengatakan pencantuman nama donatur itu merupakan salah satu cara untuk mengapresiasi niat baik masyarakat, serta menjadi bukti bahwa kegiatan ini adalah milik mereka juga.
"Sampai saat ini sudah ada pesanan sebanyak 270 kaus. Pemesan berasal dari berbagai daerah, seperti Jawa Timur, Bali dan daerah lainnya," katanya.
Lintas komunitas ini fokus secara daring, terlebih saat ini sedang menggiatkan program physical distancing.
Sementara itu, alasan pemberian THR ke juru kunci makam adalah ingin membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap para juru kunci yang selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
"Para juru kunci yang dengan ikhlas merawat (makam) walaupun kurang mendapat perhatian dari dinas terkait," ujarnya.
Seluruh donasi yang terkumpul akan dibagikan dalam bentuk uang sebesar Rp100 ribu, sembako dan pakaian. Karena itu pihaknya mengajak masyarakat dan anggota komunitas SuperAdventure Surabaya dan lainnya dapat terlibat dalam kegiatan ini.
"Ini adalah saat yang tepat untuk menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab kepada sesama. Situasi akibat corona ini memang menyulitkan, tapi ada banyak orang yang hidupnya jauh lebih sulit sebelum virus ini datang. Dan bisa meringankan beban orang seperti mereka itu akan menjadi luar biasa," ucapnya.
Puluhan komunitas pecinta alam yang terlibat adalah Semanggi Alas, Pendaki Gunung Surabaya, Team Solidaritas, Panjang Adv, Dagelan Adv, Lotus Adv, Kapten Prasojo Adv, Sahabat Pena dan lainnya.
Pembina Uprise Surabaya Fariz Affandy mengaku terharu dan bangga bisa terlibat dalam kegiatan sosial ini.
"Kami bangga, bisa menyatukan beberapa komunitas penggiat alam untuk bikin sesuatu yang positif di masa pandemik ini, kedepan harapannya ingin tetap bisa berjalan, semakin solid, bikin bangga kota Surabaya khususnya," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020