Warga terdampak COVID-19 di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial, yang pencairannya secara simbolis diberikan oleh PT Pos Indonesia.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, sebelumnya BST Kemensos sudah cair lewat bank-bank milik negara dan penyaluran kali ini melalui PT Pos Indonesia di Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi, Jumat.
"Ini bapak/ibu menerima Rp600.000 per bulan dari pemerintah pusat, atas kebijakan Presiden Jokowi dan Menteri Sosial Pak Ari Batubara. Tolong dimanfaatkan dengan baik, terutama untuk kebutuhan dasar," kata Anas kepada penerima.
Azwar Anas menyebutkan, sebanyak 36.924 KK mendapatkan Bansos Tunai Kemensos. Dan Banyuwangi telah mendapat tambahan kuota dari Kemensos, dan juga telah didaftarkan di Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial (Pusdatin Kesos) milik Kemensos.
"Terima kasih kepada Menteri Sosial, Pak Ari Batubara, yang sudah menambah kuota. Ini sangat membantu warga Banyuwangi. Alhamdulillah, penyaluran lancar, submit data juga tidak ribet ke Pusdatin Kemensos. Terima kasih ke kades, lurah dan dinas terkait yang sudah lembur menyiapkan pendataan," tuturnya.
Bupati Anas juga menyampaikan kepada warga bahwa semua warga miskin di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Banyuwangi yang jumlahnya 193.000 KK sudah terbagi habis ke dalam berbagai skema bantuan sosial, mulai dari pusat, provinsi, hingga kabupaten. Bahkan jumlahnya berlebih, sehingga warga non-DTKS bisa masuk.
Total ada sekitar 269.000 KK sasaran, sehingga ada 76.000 KK non-DTKS yang telah masuk sebagai penerima bantuan. Data tersebut semua terintegrasi di Smart Kampung, dan tidak ada tumpang tindih penerima bantuan.
"Angka itu di luar program-program sampingan seperti paket nutrisi ibu hamil dan menyusui, insentif santri dan penambahan beasiswa mahasiswa yang menyasar sekitar 10.000 orang," kata Anas.
Bupati Anas juga mengajak berdialog dengan sejumlah warga penerima BST Kemensos. Mereka bersyukur dalam masa pandemik COVID-19 bisa mendapatkan bantuan sosial.
Azwar Anas berpesan, agar masyarakat jika melihat ada warga lain yang perlu dibantu namun belum mendapatkan bantuan apapun, untuk melapor ke desa atau kelurahan.
"Tidak perlu saling menyalahkan, jangan menyalahkan kades, lurah, RT/RW, atau bahkan presiden. Sekarang situasi lapangan sangat dinamis. Cukup laporkan saja. Bisa lapor konvensional ke desa/kelurahan, atau lewat sistem daring pengaduan bansos Pemkab Banyuwangi, yang Insya Allah tiga hari lagi sudah bisa diakses warga," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, sebelumnya BST Kemensos sudah cair lewat bank-bank milik negara dan penyaluran kali ini melalui PT Pos Indonesia di Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi, Jumat.
"Ini bapak/ibu menerima Rp600.000 per bulan dari pemerintah pusat, atas kebijakan Presiden Jokowi dan Menteri Sosial Pak Ari Batubara. Tolong dimanfaatkan dengan baik, terutama untuk kebutuhan dasar," kata Anas kepada penerima.
Azwar Anas menyebutkan, sebanyak 36.924 KK mendapatkan Bansos Tunai Kemensos. Dan Banyuwangi telah mendapat tambahan kuota dari Kemensos, dan juga telah didaftarkan di Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial (Pusdatin Kesos) milik Kemensos.
"Terima kasih kepada Menteri Sosial, Pak Ari Batubara, yang sudah menambah kuota. Ini sangat membantu warga Banyuwangi. Alhamdulillah, penyaluran lancar, submit data juga tidak ribet ke Pusdatin Kemensos. Terima kasih ke kades, lurah dan dinas terkait yang sudah lembur menyiapkan pendataan," tuturnya.
Bupati Anas juga menyampaikan kepada warga bahwa semua warga miskin di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Banyuwangi yang jumlahnya 193.000 KK sudah terbagi habis ke dalam berbagai skema bantuan sosial, mulai dari pusat, provinsi, hingga kabupaten. Bahkan jumlahnya berlebih, sehingga warga non-DTKS bisa masuk.
Total ada sekitar 269.000 KK sasaran, sehingga ada 76.000 KK non-DTKS yang telah masuk sebagai penerima bantuan. Data tersebut semua terintegrasi di Smart Kampung, dan tidak ada tumpang tindih penerima bantuan.
"Angka itu di luar program-program sampingan seperti paket nutrisi ibu hamil dan menyusui, insentif santri dan penambahan beasiswa mahasiswa yang menyasar sekitar 10.000 orang," kata Anas.
Bupati Anas juga mengajak berdialog dengan sejumlah warga penerima BST Kemensos. Mereka bersyukur dalam masa pandemik COVID-19 bisa mendapatkan bantuan sosial.
Azwar Anas berpesan, agar masyarakat jika melihat ada warga lain yang perlu dibantu namun belum mendapatkan bantuan apapun, untuk melapor ke desa atau kelurahan.
"Tidak perlu saling menyalahkan, jangan menyalahkan kades, lurah, RT/RW, atau bahkan presiden. Sekarang situasi lapangan sangat dinamis. Cukup laporkan saja. Bisa lapor konvensional ke desa/kelurahan, atau lewat sistem daring pengaduan bansos Pemkab Banyuwangi, yang Insya Allah tiga hari lagi sudah bisa diakses warga," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020