Satuan Tugas Peduli COVID-19 Nahdlatul Ulama Malang Raya melakukan rapid test atau uji cepat virus corona terhadap para santri di wilayah Malang Raya, Jawa Timur.

Ketua Satgas Peduli COVID-19 NU Malang Raya dr Syifa Mustika mengatakan, pemeriksaan ini dilakukan terhadap ratusan santri yang masih berada di pondok pesantren di wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.

"Dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diberikan 3.000 alat rapid test dan yang sudah terpakai 800 alat," ujar Syifa di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.

Syifa menjelaskan, pemeriksaan kesehatan para santri tersebut meliputi pemeriksaan suhu tubuh, tensi darah, denyut nadi, dan rapid test. Sejauh ini, Satgas Peduli COVID-19 NU Malang Raya telah melakukan pemeriksaan di lima pondok pesantren di Malang Raya.

Salah satu pondok pesantren tersebut adalah Pondok Pesantren An-Nuriyah, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Di pondok pesantren tersebut, dilakukan rapid test terhadap 350 orang, terdiri dari 270 orang santri dan sisanya para pengurus, termasuk warga sekitar.

"Hasil rapid test sejauh ini nonreaktif. Jika ada yang reaktif, kami berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat," kata Syifa.

Rencananya, pada pekan ini akan dilakukan uji cepat COVID-19 di tiga pondok pesantren lain di Malang Raya. Secara keseluruhan, nantinya ada delapan pondok pesantren yang menjadi sasaran rapid test tersebut.

"Besok akan kami lakukan di Kota Batu, kemudian di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, dan Sawojajar, Kota Malang," kata Syifa.

Pemeriksaan tersebut, lanjut Syifa, dilakukan berdasarkan permintaan dari pondok pesantren terkait. Setelah dilakukan permohonan dari pondok pesantren tersebut, tim Satgas Peduli COVID-19 NU Malang Raya akan melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan.

"Jadi, alurnya adalah ponpes mengajukan ke kami untuk dilakukan pemeriksaan, setelah itu kami menindaklanjuti permohonan tersebut," katanya.

Nantinya, para santri yang telah melakukan pemeriksaan rapid test dengan hasil nonreaktif, akan diberikan surat keterangan sehat agar mereka bisa pulang ke daerah masing-masing. Sejauh ini, dari uji cepat yang dilakukan, belum ada temuan hasil yang reaktif.

"Kami bantu untuk cek kesehatan, sekaligus kami berikan surat keterangan sehat bagi yang membutuhkan agar bisa pulang ke daerah masing-masing," kata Syifa.

Di Malang Raya, hingga Kamis (7/5), terdapat 68 kasus positif COVID-19. Dari jumlah tersebut, 21 orang dinyatakan sembuh, yang terbagi dari Kota Batu satu orang sembuh, Kota Malang delapan orang sembuh, dan Kabupaten Malang 12 orang sembuh.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020