Pemerintah Kabupaten Pasuruan Jawa Timur menyalurkan bantuan bahan pokok kepada penyandang disabilitas dan anak terlantar di dalam Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), serta masyarakat yang terdampak wabah COVID-19.
Wakil Bupati Pasuruan Abdul Mujib Imron di Pasuruan, Selasa, mengatakan, bantuan tersebut diberikan secara simbolis kepada 62 warga Desa Karangjati yang terdampak COVID-19.
"Saya ingin semua penerima ini kuat dan semangat dalam melawan COVID-19 ini," katanya di sela penyerahan bantuan yang berlangsung di Balai Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Selasa.
Ia mengemukakan, para penerima bantuan itu berasal dari beragam profesi, mulai dari tukang ojek, kuli bangunan, tukang becak, tukang parkir sampai PKL (pedagang kaki lima) yang kehilangan penghasilan akibat pandemi COVID-19.
"Jangan sampai stres, karena bisa menurunkan iman. Bantuan ini semoga bisa menyemangati anda semua untuk bisa mencari rezeki di tengah pandemi ini," ucap Gus Mujib sapaan akrabnya.
Ia mengatakan, di Kecamatan Pandaan tercatat ada 417 warga yang terdampak aturan penerapan pyhsical distancing COVID-19.
"Mereka adalah orang-orang yang tidak masuk dalam data penerima BLT (bantuan langsung tunai), PKH (program keluarga harapan) maupun BSP (Bantuan Sosial Pangan)," katanya.
Sedangkan secara menyeluruh, kata dia, total ada 2.566 penerima bantuan bahan pokok yang diberikan Pemkab Pasuruan, dengan rincian sebanyak 1.200 anak-anak terlantar yang berada di LKSA, 75 penyandang disabilitas, dan 1.291 warga terdampak aturan penerapan physical distancing.
"Setiap satu paket bahan pokok senilai Rp200 ribu, terdiri dari beras 5 kilogram, minyak goreng 1 liter, telur 2 kilogram, gula 1 kilogram dan produk olahan ikan yang berasal dari UMKM di Kabupaten Pasuruan," katanya.
Gus Mujib menegaskan bahwa untuk pemberian paket bahan pokok ini, Pemkab Pasuruan menyiapkan anggaran sebesar Rp1,3 miliar yang berasal dari BTT (biaya tidak terduga) APBD Kabupaten Pasuruan tahun 2020.
"Bantuan ini sifatnya mendesak dan harus segera dibagikan. Semuanya dalam rangka membantu masyarakat dalam mengantisipasi dampak dari penyebaran COVID-19 di Kabupaten Pasuruan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Wakil Bupati Pasuruan Abdul Mujib Imron di Pasuruan, Selasa, mengatakan, bantuan tersebut diberikan secara simbolis kepada 62 warga Desa Karangjati yang terdampak COVID-19.
"Saya ingin semua penerima ini kuat dan semangat dalam melawan COVID-19 ini," katanya di sela penyerahan bantuan yang berlangsung di Balai Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Selasa.
Ia mengemukakan, para penerima bantuan itu berasal dari beragam profesi, mulai dari tukang ojek, kuli bangunan, tukang becak, tukang parkir sampai PKL (pedagang kaki lima) yang kehilangan penghasilan akibat pandemi COVID-19.
"Jangan sampai stres, karena bisa menurunkan iman. Bantuan ini semoga bisa menyemangati anda semua untuk bisa mencari rezeki di tengah pandemi ini," ucap Gus Mujib sapaan akrabnya.
Ia mengatakan, di Kecamatan Pandaan tercatat ada 417 warga yang terdampak aturan penerapan pyhsical distancing COVID-19.
"Mereka adalah orang-orang yang tidak masuk dalam data penerima BLT (bantuan langsung tunai), PKH (program keluarga harapan) maupun BSP (Bantuan Sosial Pangan)," katanya.
Sedangkan secara menyeluruh, kata dia, total ada 2.566 penerima bantuan bahan pokok yang diberikan Pemkab Pasuruan, dengan rincian sebanyak 1.200 anak-anak terlantar yang berada di LKSA, 75 penyandang disabilitas, dan 1.291 warga terdampak aturan penerapan physical distancing.
"Setiap satu paket bahan pokok senilai Rp200 ribu, terdiri dari beras 5 kilogram, minyak goreng 1 liter, telur 2 kilogram, gula 1 kilogram dan produk olahan ikan yang berasal dari UMKM di Kabupaten Pasuruan," katanya.
Gus Mujib menegaskan bahwa untuk pemberian paket bahan pokok ini, Pemkab Pasuruan menyiapkan anggaran sebesar Rp1,3 miliar yang berasal dari BTT (biaya tidak terduga) APBD Kabupaten Pasuruan tahun 2020.
"Bantuan ini sifatnya mendesak dan harus segera dibagikan. Semuanya dalam rangka membantu masyarakat dalam mengantisipasi dampak dari penyebaran COVID-19 di Kabupaten Pasuruan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020