Rumah Sakit Umum Daerah Caruban, Kabupaten Madiun, membuka pengumpulan donasi pengadaan alat pelindung diri (APD) dari para donatur untuk dipakai para tenaga medis dalam penanganan pasien COVID-19.
Humas RSUD Caruban Yoyok Andi Setyawan di Madiun, Senin, mengatakan, pengadaan APD tersebut untuk kebutuhan jangka panjang, mengingat wabah COVID-19 masih meluas dan sebentar lagi Lebaran.
"APD tersebut untuk mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19 pasca-Lebaran. Banyak warga yang nekad mudik, meski sudah ada larangan," ujarnya.
Menurut dia, hingga kini sudah ada 15 donatur APD yang menyumbang ke rumah sakit setempat. Jenis sumbangan bukan hanya APD, melainkan juga peralatan medis lainnya. Selain hazmat, APD lain yang sangat dibutuhkan adalah masker N-95.
Ia menegaskan, RSUD Caruban telah siap menangani pasien corona sejak ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan oleh Pemprov Jawa Timur.
Sebanyak 12 ruang isolasi telah disiapkan. Dari 12 ruang itu, sebanyak lima bed untuk pasien dalam pengawasan (PDP) dan 10 bed untuk orang dalam pemantauan (ODP) dengan penyakit penyerta.
Selain itu, instansinya juga menerima bantuan tidak terduga (BTT) tahap pertama sebesar Rp567 juta. Dana tersebut untuk memaksimalkan kerja para tenaga medis dalam menangani corona. Semua petugas, mulai dokter hingga perawat, diklaim kini siap bekerja.
Selain melalui donasi dari donatur, APD juga dibantu dari Pemprov Jatim. Sejauh ini, APD masih cukup untuk dua bulan.
Ia menambahkan, saat ini RSUD Caruban sedang merawat tiga pasien yang berhubungan dengan corona, yakni satu pasien positif COVID-19 dari Klaster Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, dan dua PDP dari Ponpes Temboro, Magetan.
Sementara, data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Madiun mencatat, jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai empat orang. Dari empat pasien positif corona tersebut, tiga di antaranya telah sembuh.
Tim gugus tugas terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran corona di wilayah setempat, seperti sosialisasi untuk meningkatkan hidup bersih dan sehat, sosialisasi penggunaan masker di luar rumah, dan melakukan penyemprotan disnfektan ke tempat-tempat fasilitas umum.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Humas RSUD Caruban Yoyok Andi Setyawan di Madiun, Senin, mengatakan, pengadaan APD tersebut untuk kebutuhan jangka panjang, mengingat wabah COVID-19 masih meluas dan sebentar lagi Lebaran.
"APD tersebut untuk mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19 pasca-Lebaran. Banyak warga yang nekad mudik, meski sudah ada larangan," ujarnya.
Menurut dia, hingga kini sudah ada 15 donatur APD yang menyumbang ke rumah sakit setempat. Jenis sumbangan bukan hanya APD, melainkan juga peralatan medis lainnya. Selain hazmat, APD lain yang sangat dibutuhkan adalah masker N-95.
Ia menegaskan, RSUD Caruban telah siap menangani pasien corona sejak ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan oleh Pemprov Jawa Timur.
Sebanyak 12 ruang isolasi telah disiapkan. Dari 12 ruang itu, sebanyak lima bed untuk pasien dalam pengawasan (PDP) dan 10 bed untuk orang dalam pemantauan (ODP) dengan penyakit penyerta.
Selain itu, instansinya juga menerima bantuan tidak terduga (BTT) tahap pertama sebesar Rp567 juta. Dana tersebut untuk memaksimalkan kerja para tenaga medis dalam menangani corona. Semua petugas, mulai dokter hingga perawat, diklaim kini siap bekerja.
Selain melalui donasi dari donatur, APD juga dibantu dari Pemprov Jatim. Sejauh ini, APD masih cukup untuk dua bulan.
Ia menambahkan, saat ini RSUD Caruban sedang merawat tiga pasien yang berhubungan dengan corona, yakni satu pasien positif COVID-19 dari Klaster Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, dan dua PDP dari Ponpes Temboro, Magetan.
Sementara, data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Madiun mencatat, jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai empat orang. Dari empat pasien positif corona tersebut, tiga di antaranya telah sembuh.
Tim gugus tugas terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran corona di wilayah setempat, seperti sosialisasi untuk meningkatkan hidup bersih dan sehat, sosialisasi penggunaan masker di luar rumah, dan melakukan penyemprotan disnfektan ke tempat-tempat fasilitas umum.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020