Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penanggulangan Penyebaran COVID-19 Pamekasan, Jawa Timur, menggencarkan upaya pencegahan penyebaran virus corona ke sejumlah pondok pesantren dengan membagikan tempat cuci tangan lengkap.

Menurut Koordinator Satgas Penanggulangan COVID-19 dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Akmalul Firdaus di Pamekasan, Senin pagi, pesantren menjadi sasaran bantuan tempat cuci tangan karena beberapa pertimbangan.

"Selain sebagai upaya antisipasi, pondok pesantren juga menjadi pusat kegiatan ibadah," katanya.

Tempat cuci tangan yang diberikan ke sejumlah pondok pesantren oleh Satgas Penanggulangan COVID-19 Pamekasan itu adalah tempat cuci tangan paket lengkap berupa tandon, wastafel, sabun, dan tisu.

Selama ini, kata Firdaus, memang belum ada santri pondok pesantren di Pamekasan yang terpapar virus corona. Kendati demikian, antisipasi tetap harus dilakukan.

"Kalau santri barangkali memang sulit berhubungan dengan masyarakat luar. Akan tetapi, orang tua santri yang mengirim santrinya ke pesantren bisa saja berhubungan dengan orang luar," kata Firdaus.

Penyaluran bantuan tempat cuci tangan dengan paket lengkap ini, kata dia, digelar sejak beberapa hari lalu.

"Kemarin bantuan kami salurkan ke sejumlah pondok pesantren di Kecamatan Batumarmar, Pamekasan," katanya menjelaskan.

Selain pondok pesantren, tempat umum lainnya yang juga menjadi sasaran bantuan tempat cuci tangan adalah pasar, rumah sakit, puskesmas, dan posko check point petugas di lapangan.

Kabupaten Pamekasan tercatat sebagai satu dari tiga kabupaten di Pulau Madura yang warganya ada yang positif terpapar COVID-19.

Hingga 3 Mei 2020, warga Pamekasan yang terdata positif terpapar COVID-19 sebanyak 10 orang. Perinciannya sebanyak empat orang telah dinyatakan sembuh, seorang meninggal dunia, dan lima lainnya masih menjalani perawatan.

Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak sembilan orang dengan jumlah orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 22 orang.

"Warga yang positif terpapar COVID-19 ini umumnya yang pernah kontak dengan warga luar Madura atau datang dari zona merah," kata Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan Achmad Marsuki. (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020