Puluhan karyawan pabrik rokok PT HM Sampoerna Tbk yang terkonfirmasi positif tertular virus corona atau COVID-19 dievakuasi ke rumah sakit, setelah beberapa hari sebelumnya dikarantina di sebuah hotel di Surabaya.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi SpBS mengungkapkan, evakuasi puluhan karyawan pabrik rokok HM Sampoerna itu dilakukan setelah pihak hotel menyatakan keberatan menampung orang yang berstatus positif COVID-19.
 
Video oleh Hanif Nashrullah

"Jumlahnya ada 34 karyawan Sampoerna yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari hasil pemeriksaan swab gelombang pertama. Untuk pemeriksaan swab gelombang kedua hasilnya belum keluar," kata dr Joni pada konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu malam.

Baca juga: 34 karyawan HM Sampoerna terkonfirmasi positif COVID-19

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya itu menandaskan bahwa 34 karyawan tersebut telah ditempatkan di dua rumah sakit wilayah Kota Surabaya yang disediakan oleh PT HM Sampoerna.

"Jadi, sebenarnya pihak manajemen PT Sampoerna sudah sangat kooperatif menangani masalah ini. Bahkan, ada beberapa karyawannya yang sudah dilakukan pemeriksaan swab secara mandiri, tetapi hasilnya belum keluar," ujarnya.

Baca juga: Dituding lamban tangani klaster Sampoerna, begini bantahan Pemkot Surabaya

Menurut dr Joni, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur juga siap membantu untuk segera memfasilitasi seandainya ada pemeriksaan swab gelombang ketiga dari para karyawan pabrik rokok HM Sampoerna.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat tidak berpolemik terkait kasus COVID-19 dari klaster pabrik rokok HM Sampoerna di kawasan Rungkut Surabaya, yang penanganannya dinilai terlambat.

“Kami sudah berijtihad, yaitu bekerja dengan sungguh-sungguh dalam memerangi COVID-19. Termasuk tadi malam kami juga langsung berkoordinasi dengan seluruh rumah sakit yang bersedia menangani para karyawan PT Sampoerna. Hingga akhirnya ada dua rumah sakit yang menyatakan bersedia menerima. Jadi, saya mohon jangan berpolemik,” tutur Khofifah.

Baca juga: Seorang karyawan HM Sampoerna asal Nganjuk reaktif saat rapid test

Pihak manajemen pabrik rokok PT HM Sampoerna sebenarnya telah melaporkan temuan kasus COVID-19 yang diderita sejumlah karyawannya ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya pada 14 April. 

Namun, tindakan pencegahan penularan COVID-19 di pabrik rokok HM Sampoerna kawasan Rungkut Surabaya itu baru dilakukan secara intensif setelah dua orang karyawannya meninggal dunia dengan status positif COVID-19 pada tanggal 24 April.

Baca juga: Pasien positif COVID-19 Gresik bertambah tiga, seorang dari klaster Sampoerna

Sampai sekarang, tim tracing Gugus Tugas COVID-19 Jawa Timur telah melakukan rapid test terhadap sekitar 500 karyawan pabrik rokok HM Sampoerna dan kegiatan itu dipusatkan di sebuah hotel di Surabaya. 

Hasil uji cepat itu, sekitar 100 karyawan terindikasi reaktif (positif), yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan swab PCR secara bergelombang. Sementara ini baru diketahui sebanyak 34 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19.  

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020