Sebanyak 19 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Kabupaten Blitar, Jawa Timur, tiba di Kabupaten Blitar, setelah pulang dari tempat bekerjanya di Aljazair.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Kabupaten Blitar Krisna Yekti mengemukakan, para TKI pulang setelah pemilik usaha tempat mereka bekerja telah merumahkan pekerjanya, sehingga mereka sudah tidak dapat bekerja.

"Memang sebelum kepulangan ada salah satu petugas dari Kedutaan RI menelepon karena ada dari tempat kerjanya untuk merumahkan karyawannya. Dalam pembicaraan tersebut saya berharap semua yang akan pulang ke Indonesia sudah diperiksa tentang kesehatannya terkait COVID-19," kata Krisna di Blitar, Sabtu.

Ia mengatakan, mereka juga sepakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan para TKI tersebut sebelum mereka pulang ke Tanah Air. Petugas di negara tersebut juga setuju untuk tidak memulangkan TKI jika mereka ada yang tidak sehat.

Saat ini, belasan TKI yang baru pulang dari Aljazair tersebut sudah tiba di Kabupaten Blitar tepatnya di Kantor Pemerintah Kabupaten Blitar. Mereka naik bus bersama dengan seorang TKI yang rumahnya di Ponorogo.

Krisna mengatakan, para TKI itu sudah didata oleh petugas dan dilakukan cek kesehatan. 19 TKI yang baru pulang dari Aljazair tersebut berasal dari sejumlah daerah.

Tiga orang turun di Kecamatan Srengat, satu orang turun di Kecamatan Kademangan, enam orang turun di Kecamatan Kanigoro, sembilan orang turun di posko gugus tugas Kabupaten Blitar yang berada di Kecamatan Kanigoro.

"Jadi, ada 19 TKI dari Aljazair langsung kami serahkan ke masing-masing desa atau kelurahan karena di desa juga sudah mempunyai tempat isolasi sendiri," kata dia.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar, Haris Susianto membenarkan informasi ini. Ia juga memastikan kondisi kesehatan 19 warga Kabupaten Blitar dan satu warga Ponorogo ini sehat.

"Selanjutnya, kami sudah menghubungi kecamatan asal masing-masing untuk dijemput dan dikarantina di desanya," kata Haris.

Di Kabupaten Blitar, data situasi deteksi dan kewaspadaan COVID-19 pada Jumat (1/5) adalah jumlah orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 764, di mana ada sembilan yang meninggal dunia, 102 orang dalam pemantauan, empat orang rawat inap dan sisanya sudah selesai dipantau 14 hari.

Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) ada 27 orang, di mana 11 orang sudah pulang dari perawatan, 10 orang masih dirawat dan enam sisanya meninggal dunia.

Untuk yang terkonfirmasi positif ada delapan orang, di mana lima masih diobservasi, satu telah sembuh, dan dua orang meninggal dunia.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020