Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur telah melakukan tracing atau pelacakan klaster penularan dari lokasi pabrik PT HM Sampoerna Tbk di kawasan Rungkut, Surabaya, sejak tanggal 21 April.
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso Sp.An memastikan bahwa sejak tanggal 21 April, pihak manajemen PT HM Sampoerna juga telah melakukan langkah-langkah pencegahan penularan setelah adanya temuan kasus positif COVID-19 pada karyawannya.
Video Oleh Hanif Nashrullah
"Physical distancing di lingkungan pabrik sudah dilakukan, termasuk meliburkan karyawan di unit kerja yang terdekat juga telah dilakukan," kata Kohar kepada wartawan di Surabaya, Kamis malam.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Jatim tangani klaster baru di pabrik Sampoerna Surabaya (Video)
Tiga hari kemudian atau tepatnya 24 April, dua karyawan di pabrik rokok HM Sampoerna tersebut diinformasikan meninggal dunia dengan status positif terjangkit virus corona atau COVID-19.
Menurut dr Kohar, proses tracing sudah dilakukan terhadap kontak di lingkaran pertama dan kedua dari dua karyawan HM Sampoerna yang telah meninggal dunia tersebut.
"Kontak di lingkaran pertama dan kedua ini tempat tinggalnya relatif berkumpul dengan rumah kos kedua karyawan tersebut yang berlokasi tidak jauh dari lingkungan pabrik. Sekarang areanya sudah dilokalisasi," ujarnya.
Baca juga: Cegah penyebaran COVID-19, Sampoerna hentikan sementara produksi di pabrik Rungkut
Sampai sekarang, dr Kohar menandaskan, telah dilakukan tracing terhadap sekitar 500 karyawan Pabrik Rokok HM Sampoerna.
"Semuanya telah dilakukan rapid test. Hasilnya sebanyak 98 orang reaktif (positif). Selanjutnya kami lakukan pemeriksaan swab dan sampai sekarang masih menunggu hasilnya," katanya.
Baca juga: Sampoerna bagikan APD COVID-19 di empat daerah Jatim
Dr Kohar merinci, dari 98 orang karyawan HM Sampoerna yang hasil rapid test-nya reaktif atau positif itu, sembari menunggu hasil swab-nya keluar, sebanyak 91 orang di antaranya hingga kini diisolasi di sebuah hotel di Surabaya.
"Sedangkan tujuh orang lainnya menjalani rawat inap di rumah sakit karena mengalami gejala klinis COVID-19," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso Sp.An memastikan bahwa sejak tanggal 21 April, pihak manajemen PT HM Sampoerna juga telah melakukan langkah-langkah pencegahan penularan setelah adanya temuan kasus positif COVID-19 pada karyawannya.
Video Oleh Hanif Nashrullah
"Physical distancing di lingkungan pabrik sudah dilakukan, termasuk meliburkan karyawan di unit kerja yang terdekat juga telah dilakukan," kata Kohar kepada wartawan di Surabaya, Kamis malam.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Jatim tangani klaster baru di pabrik Sampoerna Surabaya (Video)
Tiga hari kemudian atau tepatnya 24 April, dua karyawan di pabrik rokok HM Sampoerna tersebut diinformasikan meninggal dunia dengan status positif terjangkit virus corona atau COVID-19.
Menurut dr Kohar, proses tracing sudah dilakukan terhadap kontak di lingkaran pertama dan kedua dari dua karyawan HM Sampoerna yang telah meninggal dunia tersebut.
"Kontak di lingkaran pertama dan kedua ini tempat tinggalnya relatif berkumpul dengan rumah kos kedua karyawan tersebut yang berlokasi tidak jauh dari lingkungan pabrik. Sekarang areanya sudah dilokalisasi," ujarnya.
Baca juga: Cegah penyebaran COVID-19, Sampoerna hentikan sementara produksi di pabrik Rungkut
Sampai sekarang, dr Kohar menandaskan, telah dilakukan tracing terhadap sekitar 500 karyawan Pabrik Rokok HM Sampoerna.
"Semuanya telah dilakukan rapid test. Hasilnya sebanyak 98 orang reaktif (positif). Selanjutnya kami lakukan pemeriksaan swab dan sampai sekarang masih menunggu hasilnya," katanya.
Baca juga: Sampoerna bagikan APD COVID-19 di empat daerah Jatim
Dr Kohar merinci, dari 98 orang karyawan HM Sampoerna yang hasil rapid test-nya reaktif atau positif itu, sembari menunggu hasil swab-nya keluar, sebanyak 91 orang di antaranya hingga kini diisolasi di sebuah hotel di Surabaya.
"Sedangkan tujuh orang lainnya menjalani rawat inap di rumah sakit karena mengalami gejala klinis COVID-19," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020