Warga Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, melakukan pengusiran terhadap kapal asing yang sedang mendekat di perairan pulau itu, karena khawatir membawa COVID-19 ke daratan setempat.
Kepala Desa Tanjung Ori, Kecamatan Tambak, Nurahli, dikonfirmasi, Rabu, membenarkan pengusiran itu. Ia awalnya mendapat laporan dari warga bahwa ada kapal asing bertuliskan YATH yang sedang berhenti di perairan laut Labuhan Desa Tanjung Ori.
Setelah mendapat kabar, Nurahli langsung mendekati kapal itu menggunakan perahu klotok, dengan didampingi jajaran muspika, TNI-Polri Kecamatan Tambak, serta tim kesehatan.
"Kami mendekat pada kapal asing itu dan kami ditemui satu orang yang berbadan kekar. Setelah terjadi percakapan, ternyata orang itu bernama William (53) selaku nakhoda kapal tersebut," kata Nurahli.
Ia mengatakan, kapal tersebut berasal dari Belgia dan ingin melakukan perjalanan ke Bengkulu, namun beristirahat di Laut Labuhan Tanjungori dengan membawa lima orang bersaudara.
Camat Tambak Agung Endro Dwi Setyo Utomo membenarkan peristiwa itu dan menegaskan bahwa kapal apapun khususnya warga asing yang berada di kawasan Kecamatan Tambak tanpa tujuan, akan dihalau agar tidak mendarat ke Pulau Bawean.
"Kami berharap kepada masyarakat untuk tidak segan-segan memberikan informasi jika ada kapal asing yang berlabuh di Kecamatan Tambak. Muspika akan melakukan operasi terus demi keselamatan warga Bawean dari bahaya COVID-19," katanya.
Agung menegaskan, hal yang sama dilakukan kepada warga Belgia tersebut, dan meminta segera menghindar dari Pulau Bawean, serta tidak diperbolehkan berlabuh.
Agung berterima kasih pada warga yang sudah memberikan informasi, hal ini menunjukkan masyarakat Tanjung Ori solid mencegah agar COVID-19 tidak masuk ke Pulau Bawean.
"Kami tahu, bahwa Bupati Gresik menganggap Pulau Bawean bersih dari COVID-19, sehingga tidak masuk dalam PSBB. Ini adalah bukti kerja keras semua elemen pemerintah desa dan muspika yang ada di Bawean," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Kepala Desa Tanjung Ori, Kecamatan Tambak, Nurahli, dikonfirmasi, Rabu, membenarkan pengusiran itu. Ia awalnya mendapat laporan dari warga bahwa ada kapal asing bertuliskan YATH yang sedang berhenti di perairan laut Labuhan Desa Tanjung Ori.
Setelah mendapat kabar, Nurahli langsung mendekati kapal itu menggunakan perahu klotok, dengan didampingi jajaran muspika, TNI-Polri Kecamatan Tambak, serta tim kesehatan.
"Kami mendekat pada kapal asing itu dan kami ditemui satu orang yang berbadan kekar. Setelah terjadi percakapan, ternyata orang itu bernama William (53) selaku nakhoda kapal tersebut," kata Nurahli.
Ia mengatakan, kapal tersebut berasal dari Belgia dan ingin melakukan perjalanan ke Bengkulu, namun beristirahat di Laut Labuhan Tanjungori dengan membawa lima orang bersaudara.
Camat Tambak Agung Endro Dwi Setyo Utomo membenarkan peristiwa itu dan menegaskan bahwa kapal apapun khususnya warga asing yang berada di kawasan Kecamatan Tambak tanpa tujuan, akan dihalau agar tidak mendarat ke Pulau Bawean.
"Kami berharap kepada masyarakat untuk tidak segan-segan memberikan informasi jika ada kapal asing yang berlabuh di Kecamatan Tambak. Muspika akan melakukan operasi terus demi keselamatan warga Bawean dari bahaya COVID-19," katanya.
Agung menegaskan, hal yang sama dilakukan kepada warga Belgia tersebut, dan meminta segera menghindar dari Pulau Bawean, serta tidak diperbolehkan berlabuh.
Agung berterima kasih pada warga yang sudah memberikan informasi, hal ini menunjukkan masyarakat Tanjung Ori solid mencegah agar COVID-19 tidak masuk ke Pulau Bawean.
"Kami tahu, bahwa Bupati Gresik menganggap Pulau Bawean bersih dari COVID-19, sehingga tidak masuk dalam PSBB. Ini adalah bukti kerja keras semua elemen pemerintah desa dan muspika yang ada di Bawean," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020